Share

Langkah Terakhir

Kami semua berbaring di atas tanah dengan mata melihat ke langit sore ini. Setelah Mas Gala sadar, kami merasa tenaga ini terkuras. Bagaimana tidak? Setelah keluar dari Dunia Pelarian, maka perjalanan terpanjang adalah hari ini. Mana ada drama tenggelam. Dan detik ini, kami masih ada di pinggir danau.

Aku bangun setelah sekian lama menenangkan diri, lantas membuka ransel yang sudah kering. Aku ingin melihat peta yang diberikan Tetua. Apakah masih jauh?

“Nggak akan ada tempat yang menunjukkan keberadaan batu merah, Nara,” ucap Cakra sambil bangun.

Ucapan itu membuat Melica dan Mas Gala ikut bergerak.

“Yang saya dengar, batu merah akan muncul di sekitaran tempat terakhir batu biru berada,” ucapnya.

“Di istana?” tanyaku dengan mata melotot. “Yakin?”

“Ya tidak di istana juga.” Cakra menjawab pelan. “Bisa di luar istana. Misal berjarak puluhan meter. Bisa pula memang benar-benar di

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status