Share

Bab 149

“Oppa …,” lirih Qeiza seraya membuka mata. Dia tergugu ketika tak menemukan Dae Hyun di sampingnya.

“Kau sudah sadar, Nak,” seru Alina. “Syukurlah.”

“Tante … kenapa Tante di sini?” Seingat Qeiza, sebelum dia kehilangan kesadaran, dia sedang bersama Dae Hyun.

“Itu tidak penting, Sayang,” tukas Alina. “Bagaimana keadaanmu?”

Qeiza merasakan sekujur tubuhnya nyilu. Tulang-belulangnya seperti remuk redam. Sulit untuk digerakkan.

“Syukurlah kau sudah bangun, Qei,” ujar Ansel. Dia baru saja masuk ke ruangan itu.

Qeiza semakin heran. Kenapa mantan suami dan mertuanya yang menemaninya. Ke mana Dae Hyun?

Ansel menepi ketika dokter dan perawat ingin memeriksa Qeiza. Memberi ruang kepada tenaga medis tersebut untuk melaksanakan tugas mereka.

“Anda hanya butuh istirahat, Nona,” kata dokter. “Dalam dua hari Anda boleh pulang.”

“Tapi, Dok—”

“Itu untuk kebaikanmu, Qei,” potong Ansel. “Jangan membantah!”

Dokter dan perawat meninggalkan ruangan tersebut setelah meresepkan obat untuk Qeiza.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status