Share

Bab 151

Saat hidup memberimu penderitaan, dia juga akan menyiapkan kejutan yang membahagiakan. Bersabarlah hingga waktu itu tiba.

***

“Bisa lebih cepat enggak sih?” Ansel mendumel di jok belakang.

Xander melirik tampang kusut Ansel dari kaca spion. “Ini sudah kecepatan maksimal yang disarankan pemerintah.”

Ansel menggerutu tak jelas. Membuat Xander tersenyum mengejek sambil mengalihkan fokus perhatiannya kembali ke jalanan.

“Memangnya kau tahu di mana rumah pamannya Chin Hwa?” tanya Xander.

“Sudah terlambat untuk mencari tahu sekarang,” sahut Ansel. “Langsung saja ke pemakaman muslim. Aku yakin dia akan dikubur di sana.”

Xander memacu mobilnya menuju pemakaman muslim terdekat dengan wilayah pusat bisnis itu.

Saat mereka tiba di sana, sebagian besar pelayat sudah pulang. Ansel berjalan cepat memasuki kompleks pemakaman tersebut. Matanya bergerak liar mencari-cari sosok Qeiza di antara kerumunan orang yang beranjak meninggalkan tempat itu.

Dia tidak menyadari bahwa Qeiza sedang berjala
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status