Share

Bab 93

Selalu ada kerikil di setiap perjalanan yang akan ditempuh. Kau hanya perlu melewatinya tanpa harus merasa terguncang.

***

Berjalan meninggalkan ruang penyimpanan, Qeiza sesekali melirik Chin Hwa. Dia terharu menyadari lelaki itu datang di waktu yang sangat tepat dan menjadi malaikat pelindungnya.

“Seharusnya kau kan masih di ruang rapat, kenapa tiba-tiba bisa muncul di gudang?”

Pertanyaan tersebut meluncur juga dari mulut Qeiza. Dia memang tidak pernah bisa menahan rasa penasarannya.

“Ah, itu … tadi aku meneleponmu,” sahut Chin Hwa. “Karena kau tak kunjung mengangkat panggilanku, jadi aku mencarimu.”

“Benarkah?”

Selekasnya Qeiza mengecek ponselnya. Benar saja. Ternyata Chin Hwa telah menghubunginya berkali-kali.

“Maaf,” ujar Qeiza. “Kau butuh bantuanku?”

“Sudah tidak lagi,” balas Chin Hwa. “Rapatnya sudah berakhir.”

Wajah Qeiza berubah muram. Dia jadi tak mendengar dering ponselnya gara-gara terlalu fokus pada keributan yang terjadi di gudang itu.

Chin Hwa mengusap puncak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status