Share

40 (POV Angga)

Aku menghela napas panjang saat bayangan wajah Aisyah yang menggenggam tanganku, lagi-lagi memenuhi benak.

"Bunda, aku takut, nanti Dinda mengalami nasib yang sama seperti Ais. Aku tidak mau!" Aku menggelengkan kepala, jantungku berdetak kuat mengingatnya.

Bunda menyentuh lembut bahuku. "Angga, jangan mendahului takdir-Nya. Kamu itu bukan Allah, tidak tahu hidup dan mati seseorang."

"Ya tetap saja aku takut, Bun. Aku tidak ingin punya anak lagi, tapi Dinda ingin memiliki anak. Lima tahun lagi. Aku tidak mau kehilangan Dinda."

PLAK!

Tangan bunda mendarat kuat di pipiku menimbulkan rasa panas juga perih. Aku terdiam menatap Bunda. Bunda menghela napas panjang.

"Sudah Bunda bilang jangan mendahului takdir Allah. Banyak yang melahirkan dan baik-baik saja. Jangan seperti ini, Ga, bunda sedih melihatmu." Bunda menggeser tubuh mendekat lalu memelukku.

"Percaya pada Bunda, semua akan baik-baik saja."

"Dan juga jika punya anak, Dinda pasti akan sangat repot sekali," kataku.

"Kalau sangat repo
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status