Share

41

POV Angga

"Lho, Ga, dari tadi kamu belum mandi?" tanya Bunda saat dia melongokkan kepala ke dalam kamarku. Aku tak menjawab, hanya menatapnya dengan nanar. Bunda melangkah masuk, dia memandangiku dengan kernyit heran di keningnya.

Tangan Bunda menyentuh bahuku dan dia menunduk menatapku. "Kamu kenapa tidak segera mandi?" tanyanya dengan suara lembut. Tatapannya tertuju ke wajahku.

Aku menarik napas panjang, menyentuh HP hingga layarnya menyala kemudian menghadapkannya pada Bunda. Bunda menatap layar benda yang kupegang, mataku membulat dan dia menggelengkan kepala.

Ditariknya napas panjang. "Dia sudah salah paham. Kamu segera mandi lalu salat, setelah itu kita ke rumah mertuamu. Cepat, Ga," kata Bunda tak sabar.

"Dinda bilang, dia tidak akan pernah mempercayaiku lagi. Apa pun yang akan kujelaskan padanya, dia tidak akan percaya, Bun. Dia sudah bilang begitu. Ini lihat, bunda baca sendiri." Kembali kuhadapkan layar HP pada Bunda.

Aku menghela napas mencoba mengusir sesak di dada. Bar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status