Share

bab38

Bab38

Malam ini, seperti biasa, Angkasa akan menemani Nara di dalam kamarnya.

"Awww ...."

Angkasa terkejut dan langsung bertanya, ketika melihat wajah kesakitan Nara, sambil memegangi perut buncitnya.

"Ada apa?" tanya Angkasa dengan siaga.

Nara tersenyum.

"Bayinya nendang, bikin perutku jadinya nyeri."

"Serius, dia nendang?" Angkasa cukup kagum, mendengar ucapan Nara.

"Bener. Nah ini, awww ...."

Nara menunjukkan perut buncitnya yang mulai gerak- gerak.

"Beneran gerak ya, ya ampun ...." Angkasa semakin terkagum- kagum dibuatnya. Lelaki itu mendekat dan memberanikan diri memegang perut Nara.

"Hai, Boy!! Ngapaian kamu di sana, main bola ya ...." Angkasa mengajak calon bayinya itu mengoceh, membuat hati Nara menghangat haru.

"Boy, jangan kencang- kencang nendangnya ya, kasian Mamah kesakitan," ujar lelaki itu lagi memperingatkan anaknya yang memang sedari tadi terus bergerak- gerak aktif.

Sesekali Nara meringis, merasa nyeri jika si calon bayi menendang cukup kuat.

"Boleh aku cium?" tanya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status