Share

Stay

Esok paginya, Brisya terburu-buru bangun dari tempat tidur. Ia lekas beranjak untuk mengecek keadaan Aji.

Aji masih tidur meringkuk di sofa, Brisya mendekat dan menyentuh keningnya perlahan. Suhu tubuh Aji kembali tinggi.

Dengan lemah Aji membuka mata saat merasakan sesuatu yang dingin menyentuh keningnya. Brisya sudah berdiri di sampingnya dengan wajah cemas. Aji menarik tangan Brisya dan menggenggamnya erat.

"I'm oke," desis Aji menahan sakit di tangannya, ia berusaha tersenyum.

Brisya menarik nafasnya khawatir.

"Kemarin Mamamu dan Dokter Jessica ke sini, Dokter berpesan kalo kamu masih demam kamu harus dibawa ke Rumah Sakit."

"Aku gapapa, Briy, aku gak sakit."

"Gak sakit gimana, badan kamu panas lagi!" rutuk Brisya kesal.

Aji mencoba untuk beranjak duduk dengan bertopang pada tangan kirinya. Ia mengawasi Brisya yang khawatir dengan keadaannya dengan perasaan campur aduk.

"Setelah minum obat aku pasti sembuh, kok. Aku cuma masuk angin—"

"Bukan, luka di tanganmu infeksi, kamu bu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status