Share

BAB 41 C

PAPA MUDA 41 C

Oleh: Kenong Auliya Zhafira

Tiga puluh menit Dyra menghabiskan waktu untuk membaca. Setelahnya ia tergiur untuk membuat puisi. Entah kenapa tiba-tiba ingin menggoreskan sedikit perasaan hatinya melalui aksara. Bukan dalam bentuk cerita atau novel tetapi puisi sederhana yang mewakili isi hati. Tentang cerita, ia sudah lebih baik memahami tanda baca. Persis seperti memahami hati seorang Alsaki Mahendra. Keadaan sekitar bahkan terlupa karena asyik dengan dunianya sendiri. Hingga tanpa sadar waktu berlalu begitu cepat, tetapi wanita yang tengah menikmati masa bebas itu masih acuh pada keadaan sekitar. Bahkan suara Cantika yang terdengar cempreng pun tidak menarik perhatiannya kali ini.

Perlahan jemari lentiknya menari di layar ponsel. Membentuk rangkaian kata yang memiliki makna. Senyum terukir indah layaknya bulan sabit ketika menuangkan segala isi lewat puisi.

'CINTA

Padamu aku tertunduk tak berdaya

Tepiskan cemburu, samarkan curiga

Aku kalah, bersimpuh lewat asa

Tanpam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status