Share

Part 24

Part 17

Di rumah sederhana milik Marwah, Marini menatap sebuah foto anak gadisnya yang memakai hijab. Kulit putih tanpa skincare, hidung mancung dan bulu mata yang lentik. Mata yang mirip dengan Restu. Tidak heran, jika beberapa kerabatnya mengatakan kalau Marwah akan berjodoh dengan kepala desa muda tersebut. Namun, kedudukan sosial membuat mimpi itu hancur begitu saja.

Marini dan keluarga masih belum bisa menerima takdir jika Restu kini telah memiliki istri yang sah. Apalagi mereka tahu, jika Restu sempat meminta pada Marwah untuk bersabar. Pria yang menjabat kepala desa itu berjanji akan memperjuangkan cintanya.

Hingga suatu ketika, kabar pernikahannya tersebar di seluruh penjuru warga dan membuat Marwah jatuh sakit.

“Baik-baik di sana, Nduk,” ucap Marini sambil menangis.

“Jangan ditangisi! Biarkan Marwah menenangkan diri. Dia anak yang kuat,” sahut Ruslam yang baru selesai sholat.

“Dia sangat terluka, Pak. Dia pergi setelah beberapa hari tidak mau makan.”

Pembicaraan mereka terhen
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status