Share

Malu Tapi Mau

Sekilas aku menatap wajah teduh Mas Yudis kemudian kembali menekuri meja. Kutautkan kedua jemari. Menata hati untuk menjawab pertanyaannya.

"Sebelumnya saya minta maaf, Mas. Jika selama ini ada perbuatan saya yang kurang berkenan di hati Mas Yudis sehingga menimbulkan prasangka-prasangka mengenai diri saya."

Aku menghirup udara dengan rakus. Terlalu nerves untuk menjawab pertanyaan Mas Yudis tentang perasaanku.

"Tentang Mas Ilham, bagi saya dia adalah masa lalu. Semua tentangnya sudah kukubur dalam-dalam. Tak mungkin untuk kugali lagi. Saya sudah memaafkannya dan bagi saya semua sudah berakhir. Jika terpaksa saya harus berinteraksi dengannya, itu tak lain karena Delia. Karena bagaimanapun Mas Ilham adalah ayah Delia."

Aku memberi jeda. Debar di dada semakin menggelora kala mata teduh itu kini menatapku.

"Untuk selanjutnya Mas Yudis mau melanjutkan pinangan terhadap saya atau tidak, semua keputusan ada pada Mas Yudis. Saya tak bisa memaksa. Jika mau dilanjutkan saya sangat bersyukur, j
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status