Share

Siasat

Hari-hari selanjutnya, keadaan di dalam rumah masih sama. Arsyl pulang setiap malam tetapi kami tak terlinat percakapan apa pun. Dia langsung menuju kamar, melangkah cepaf ketija melintasi pintu. Sebagai orang yang memang terlahir cerdas, Arsyl memilih cara terbaik dalam menghindariku.

Kupikir, tinggal di rumah sendirian tanpa kepulangan Arsyl adalah situasi yang paling menyiksa. Nyatanya, keberadaannya di rumah, pulangnya setiap larut malam dan kembali pergi ketika pagi menyapa bahkan sebelum kami saling bertanya kabar, itu semua seperti racun yang membunuhku perlahan.

Aku ada di rumah itu. Sebagai istri, sebagai teman bicara yang Arsyl butuhkan. Namun, satu kesalahan yang kulakukan agaknya terlalu fatal, hingga akhirnya dia mengabaikanku dari waktu ke waktu. Aku ada di hadapannya tapi Arsyl seperti enggan menyapa. Aku ada dan menantinya setiap hari, tetapi dia tak melihatku sama sekali.

Tahukan rasanya ketika kita merasa tergantung dan begitu mendamba tetapi yang diharap tak kunju
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status