Share

Bab 103

Intan kemudian berjalan cepat ke arah ibu. Tidak pernah diduga, nasib Ibu berakhir seperti itu.

Tubuhnya sudah rusak parah, bahkan berlubang di bagian perut.

Intan tidak tahan melihatnya. Dia menutup hidungnya dan berusaha untuk menahan bau anyir dari tubuh itu.

Karena merasa tidak kuat dan tidak tega melihatnya, Intan lalu mendudukan tubuhnya di atas tanah tampak tak berdaya. Dia menangis penuh penyesalan, bahkan dia menangis terus menyalahkan dirinya.

"Ini semua salah aku! Maafkan aku ibu! Kalau Intan tidak meninggalkan Ibu pasti tidak akan seperti ini! Maafkan Intan Ibu....!"

Intan wajahnya saat ini sangat sedih, Haris, Haical dan Addab menjadi tidak tega melihatnya.

Dalam benak Haris, dia ingin sekali menghiburnya. Namun apa daya? Emang dia siapa?

Tiba-tiba seolah sesuatu berbisik di telinganya. "Tugas kamu itu menjaga bosmu, jadi kalau saat ini dia sedih kamu harus bisa menghiburnya. Kalau tidak, kalau dia sakit atau kenapa-kenapa bagaimana? Bukanya kamu harus bertanggung jawab?

S
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status