Share

187. Part 8

"Bancakluka! Bancakluka! Apa yang tengah kau lakukan"!" tegur si kakek.

Pemuda bertubuh tinggi tegap tak menghentikan perbuatannya. Dia terus berlari-lari mengitari bangunan rumah panggung yang terbuat dari susunan kayu jati. Apa yang dilakukan si pemuda mirip perbuatan orang yang telah kehilangan akal sehat. Sementara menilik dari keringat yang membanjiri sekujur tubuhnya, dapat dipastikan bila dia telah berlari mengempos tenaga cukup lama. Memang, tak kurang dari lima puluh kali dia berlari mengitari rumah panggung yang cukup besar itu.

Ya! Dia memang Bancakluka. Dan, kakek yang tengah menatap penuh kekhawatiran itu adalah ayahnya, Bancakdulina, baulau atau kepala Suku Asantar.

Berkali-kali sudah Bancakluka berlari sempoyongan dan hampir terpeleset jatuh. Tenaganya hampir terkuras habis. Namun demikian, tak ada tanda-tanda bila dia akan segera menghentikan perbuatannya.

"Bancakluka! Hentikan perbuatan gilamu itu!" seru Bancakdulina, lebih keras.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status