Share

110. Bangkitnya Pusaka Kujang Emas

Empat anggota Cakar Setan tengah berhadapan satu sama lain, mengamati lawan masing-masing, di mana Limbur Kancana dan yang lain masih terperangkap di dalam kubah. Angin berembus cukup kencang, menerbangkan dedaunan dan ranting-ranting kecil. Keheningan yang terasa berbanding terbalik dengan degup jantung yang mulai berdetak kencang. Siapa pun bisa menerka jika akan ada pertarungan dahsyat di antara mereka.

“Aku tidak menduga jika kita akan bertemu di hutan ini. Mungkinkah ini sebuah kebetulan atau justru sebuah kesengajaan?” ujar Argaseni membuka percakapan. Tangan kanannya menggeram erat tongkat, sedang tatapannya mengawasi tiga anggota Cakar Setan yang lain dengan waspada.

“Sepertinya kita memiliki maksud dan tujuan yang sama datang ke hutan ini,” sahut Wulung sembari tersenyum tipis. Sudah sekian lama semenjak dirinya dan tiga anggota Cakar Setan yang lain berada dalam keadaan tegang seperti ini.

“Kau benar, tapi sayangnya aku tidak memiliki waktu untuk meladeni kalian bertiga ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status