Share

Pangeran Turun Tangan Langsung

Siang hari sebelum datangnya surat mengejutkan itu ke istana Ringin Anom, Ranu mendapat kabar kalau dia dibiarkan bebas untuk sementara waktu, tapi tangan dan kakinya dicepit dengan kayu yang dilapisi batu alam agar dia tidak bisa menyerang.

Tak lupa, Pedang Kobar Geni milik Ranu disita oleh pihak istana.

“Pandangan kalian tidak boleh luput dari pemuda itu, dia sangat berbahaya, jangan sampai kayu itu rapuh! Energi api miliknya jauh lebih kuat dari semua pendekar di istana.” Panglima Cakra Bumi mengawal Ranu atas perintah Pangeran Wayan.

Pemuda itu dialihkan ke ruangan khusus kedap suara.

Merasa tidak nyaman dengan aura di ruangan ini, Ranu tiba-tiba muntah darah hitam segar, pertanda jika ruangan ini mengandung aura iblis yang pernah dia rasakan waktu bertarung melawan salah satu murid unggulan Perguruan Elang Hitam.

Geni memilih tidur untuk sementara waktu, dia minta agar Ranu menutup Pusaka Giok Api dengan kain

Moore

Sambil menunggu Asoka, silakan bisa baca novel silat lainnya yang berjudul, 1. Mustika Naga Bumi 2. Legenda Bumi Langit 3. Sang Pengawal 4. Arya Wiguna Wadah Terpilih

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status