Share

Terpojok

Antara sedih atau senang, Ki Langkir memaksakan dirinya untuk tersenyum. Dia tidak bisa berkata apapun lagi. Tekad Asoka yang kuat tidak bisa dibendung siapapun.

“Hati-hati, Le, doaku terus menyertai.”

Sebelum Asoka melangkahkan kaki, Ki Langkir menarik tangannya kembali. “Ada satu benda yang akan kukembalikan padamu.” Ki Langkir mengeluarkan sebuah bingkisan kecil.

“Mustika merah...” wajah Asoka sangat sumringah. “Terima kasih sudah menjaganya, Ki. Gatra sudah rindu rumahnya. Dia bingung mau cari toilet di dalam tubuhku.”

Gatra keluar dari tubuh Asoka dan memukul kepala pemuda tersebut. “Roh itu nggak pernah buang kotoran, Bodoh!”

Ki Langkir yang memiliki mata batin kuat, bisa melihat keakraban dan kehangatan hubungan tuan-roh antara Asoka dengan Gatra. Senyumnya kini mengembang dan tidak dipaksakan lagi.

Dia melepaskan tangan Asoka dan mempersilakannya untuk melawan Joko serta Rek

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status