Share

Bab 113: Dendam

Dendam itu seperti api yang mengubahmu menjadi abu.

***

Rupanya, ucapan Hamdan pagi itu bukan omong kosong. Dua hari setelah Pak Handoko tertangkap, polisi berhasil membekuk Paklik Mahendra ketika bersiap lari keluar negeri. Lelaki berusia lewat setengah abad itu ditangkap di Bandara Halim Perdanakusuma.

“Kenapa Paklik melakukan semua ini?” tanya Satya ketika menemui pamannya di kantor polisi. “Apa yang sudah dilakukan Ayah dan Bunda sampai Paklik begitu dendam pada mereka?” Satya tersekat di ujung kalimat. Matanya berembun. Hatinya ngilu. “Bukankah lebih baik bicara baik-baik?”

“Apa kamu benar-benar mau tahu alasanku?” tantang Paklik Mahendra. Manik mata kelam miliknya menyalakan bara. Lelaki itu sama sekali tidak terlihat merasa bersalah. “Apa kamu siap mendengarnya?”

“Katakan saja. Kalau ada hutang yang harus dibayar ayah dan bunda, akan saya bayar.” Satya berusaha menekan gejolak di hati. Ia tidak ingin terlihat rapuh di hadapan Paklik Mahendra.

Satya sadar, kadang masa lalu m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
dh gpp Satya kmu pukul aja tuh muka pkle mu yg g mau ngaku salah dn dh penjarakan aja dua orang itu jangan d lepas nanti bikin hidup mu susah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status