Share

Bab 115: Kabar Tak Terduga dari Lintang

“Aku khawatir itu jebakan Paklik Mahendra dan kalau masih ada di sini akan jadi bukti walaupun aku belum tahu apa yang akan dilakukan Paklik Mahendra.” Tiba-tiba ancaman sang paman terngiang di telinga. “Kukira riset yang dibicarakan dengan Pak Handoko itu ada hubungannya dengan pewarna-pewarna ini. Entah riset apa aku juga tidak tahu.”

“Baik, Mas. Nanti saya minta penanggung jawab gudang untuk memusnahkannya.” Tanpa diperintah dua kali, Evan segera melaksanakan perintah Satya. Dua pegawai gudang bertindak cepat memusnahkan kardus berserta isinya.

Satya menghela napas lega ketika menjelang senja pendopo sudah bersih dari kardus-kardus pewarna itu.

“Sepertinya aku mau ke Sangihe, Van,” ujar Satya ketika keduanya makan di warung nasi liwet langganan Satya. Ia sudah memberitahu Mbok Darmi agar tidak usah menyiapkan makan malam karena mungkin pulang terlambat.

“Mau bulan madu?” Evan tersenyum jenaka. Ia bisa merasakan kegundahan Satya.

“Bulan madu gimana kalau kerjaan dia ke hutan-h
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
bener jangan d tinggal berdua aja dgn Dana nanti satya salah faham sama Dana.kmu Danavngomong sama Rena nungguin El dn Satya dtng .biar g salah faham
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status