Share

Bab 97: Teror

Satya mengganjur napas. Sungguh salat paling kacau yang pernah dijalaninya. Pikirannya centang-perenang tak menentu. Ia mengangkat wajah yang sedari tadi menunduk ketika suara merdu Evan membaca Al Quran menerobos telinganya.

Ayat demi ayat yang dibaca Evan seperti tali yang menarik tubuh Satya untuk mendekat. Lelaki itu berdiri lalu duduk di sebelah Evan.

“Njenengan mau pulang sekarang?” Evan menghentikan bacaan Qurannya. Sekian detik keduanya saling berpandangan. Lelaki itu tidak lagi terlihat kusut. Air wudu membuat wajah Evan terlihat segar dan menawarkan kedamaian. Tatapannya menawarkan keteduhan.

“Lanjutkan ngajimu.” Satya mengalihkan pandangan ke mimbar dari kayu jati berukir yang ada di dekat tempat imam.

Evan mengangguk. Jenak berikutnya ayat-ayat surah Ali Imron meluncur dari bibir Evan, memenuhi ruangan berukuran seratus meter persegi itu.

Setengah jam berlalu. Matahari mulai menampakkan diri di celah langit. Sinarnya menerobos masuk melalui jendela-jendala kaca di ba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
itu yg d ingin kn pkde mu k kmu teror dn ancaman biar kmu syok terapi Satya dn g bisa ngelanjutin usaha2 orang tua mu karena dia iri dgn klga mu yg suxes .walaupun g ada ayah mu ..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status