Share

Bab 99: Keisengan Satya

Evan mengkalkulasi semua dengan cepat. “Sepertinya tempat paling memungkinkan memang di sana,” putusnya kemudian.

“Kayaknya di spa juga bisa, Van. Si Nadia, manajer spa masih jomlo, kan? Kamu bisa sekalian pedekate.” Satya tersenyum iseng. Entah mendapat wangsit dari mana, nama Nadia tiba-tiba menyembul di ingatannya.

Evan mengganjur napas. Raut mukanya seketika berubah. Tangannya bergerak cepat mengambil ponsel di atas meja lalu menghubungi Bayu agar menyiapkan tempat untuknya.

“Saya sudah kontak Bayu. Saya izin telat ngantor, mau pulang dulu buat nengok dan ngecek bapak.” Evan memutus pembicaraan terkait perjodohan. Ia benar-benar tidak habis pikir. Sudah berkali-kali ia mengingatkan Satya agar tidak mengusiknya. Tetap saja soal ini Satya begitu bebal. Andai bukan atasannya, pasti sudah disumpalnya mulut Satya. Ia paling sebal jika Satya sudah membicarakan soal jodoh. Di mata Evan, lelaki itu bukan tersenyum, tetapi mengejek.

“Ya, sudah terserah kamu mau ngantor di mana. Janga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status