Share

Bab 73

Melewati lift yang biasanya, ia sendirian di dalam. Lepas lift terbuka pada lantai dua, seorang pria gagah memasukkan tangannya ke dalam saku ikut masuk. Sementara tujuan mereka adalah sama, di lantai lima. Tak ada yang memulai percakapan, dingin, sedingin wajah pria itu yang terus menatap lurus.

Ketika pintu telah terbuka, hati terasa lega. Indri berjalan lebih dulu karena Dave menyadar dinding belakang sejak di dalam lift. Ruang kerja yang sama membuatnya kembali tak nyaman. Haruskah satu ruangan dan hanya berbatas tirai tipis? Permintaan konyol sang direktur membuatnya tak bisa berkonsentrasi.

Sampai di dalam ruangan, Indri menerima panggilan dari nomor yang tak dikenal. Ia segera mengangkatnya tanpa tunggu lama. Sosok yang kini duduk pada singgasananya terlihat siaga menajamkan telinga.

"Kita sudah tidak punya hubungan apapun lagi. Tolong, jangan ganggu aku terus. Aku menghargaimu, tolong hargai aku juga." Tanpa salam, Indri menyudahi panggilan itu. Ia mendesah pasrah pagi-pagi s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status