Share

Bab 75

"Sudah, Pak!" potong Indri segera. "Saya harap ini yang terakhir. Kita menikah hanya karena Bapak merasa hutang budi. Apalagi kita sama sekali tidak memiliki rasa." Buliran bening yang keluar bersama dengan gemetar suara semakin membuat hati nelangsa.

"Siapa bilang aku melakukan ini semua tanpa memiliki rasa? Bahkan kau tak sadar saja ketika aku telah menahan rasa itu sejak pertama bertemu denganmu. Aku ... mencintaimu." Dave melepas kata yang sudah lama mengikat jiwanya. Kata-kata yang didambakan setiap wanita bergelar istri.

"Semua itu bohong, Pak. Semua itu hanya nafsu belaka. Aku tahu, ada yang Bapak tunggu sejak lama. Dia bukan aku melainkan wanita itu. Wanita yang sempat memergoki kita di hotel Tokyo." Semakin tak bisa menahan gejolak amarahnya, Indri melepas ucapan yang selama ini menyesaki rongga dada.

"Dia bukan wanita setia dan sederhana sepertimu. Lagipula, kau adalah istriku. Bukan dia," balas pria itu dengan tenang, setenang malam ini.

"Setelah mengetahui dia seperti it
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status