Salah seorang bodyguard pun langsung menghampiri pria tersebut. Ia membantunya berjalan dengan memapah tubuhnya. "Apa acaranya sudah selesai? Kenapa sepi begini?" tanya pria itu dengan linglung. Tampak sekali kepalanya yang lumayan masih terasa pusing. Tetapi, memaksakan untuk berjalan karena begitu terbangun dirinya malah di tempat yang tidak seharusnya."Iya, acaranya sudah selesai sejak dua jam tadi."Bodyguard itu terus membantunya berjalan dan membawanya kepada Endrick, Rosmala dan beberapa bodyguard lain yang juga ada di sana."Pak Bondan, kenapa Anda datang dari arah sana?" tanya Rosmala.Bondan menoleh ke arah Rosmala. "Saya juga tidak tahu. Sebelumnya, ada orang yang membekap saya sampai tidak sadarkan diri. Lalu, begitu bangun, tiba-tiba ada di dekat sebuah pohon. Kenapa keamanan di sini kurang?!" omel Bondan yang merasa kesal karena dirinya menjadi korban."Saya betul-betul minta maaf kepada Anda, Pak. Sebenarnya keamanan sudah dijaga dengan sebaik mungkin, tetapi .... Sa
"Bos, Anda memang yang terbaik!" puji Rejho kepada Kyora yang bahkan dirinya tidak pernah terpikirkan sama sekali dengan penyamaran yang dilakukan Bosnya itu secara mendadak.Sebetulnya, Kyora pun awalnya merasa bingung, hanya saja ia teringat pada pakaian yang selalu ia simpan di dalam mobil untuk berganti baju. Pakaian santai yang memperlihatkan seolah dirinya tidak perlu dicurigai sama sekali."Aku memang cerdas! Memangnya kamu, menjaga wanita lemah seperti Zsalsya saja tidak mampu!" celanya.Bibir Rejho langsung kecut mendengar Kyora yang seolah berbangga diri, tetapi di sisi lain juga malah mencela kesalahannya tersebut. Padahal menurutnya, dirinya sudah melakukan yang terbaik. "Untung Bos! Kalau kau anak buahku, sudah sejak lama kusumpal mulut busukmu itu!" umpat Rejho."Ya sudah, tunggu apalagi! Semuanya aman terkendali, sekarang saatnya tancap gas kembali menuju rumah!"Rejho menyalakan mesin mobil dan langsung tancap gas pergi. "Kita tidak pergi makan dulu, Bos? Lapar, nih!
Rosmala melihat ke arah Endrick, berharap Anaknya mengerti dengan apa yang ia maksud. Tetapi, Endrick malah terdiam seolah tengah memikirkan sesuatu."Nak, kamu memikirkan apa?""Ma, kenapa yang melakukan kejahatan itu berbeda? Menurut Mama, apa mungkin mereka bekerja sama melakukan semua itu?" Rosmala terdiam sejenak, lalu melontarkan kalimatnya. "Bisa jadi!"Rupanya, Bondan pun berpikir demikian. Namun, mereka sendiri tidak tahu alasan dibalik semua penyamaran itu."Mereka bersama? Lawan jenis."Rosmala yang ingat bahwa Endrick selalu ingin dijodohkan oleh Rejho dengan wanita pilihannya membuatnya langsung terpikir ke arah sana."Kamu ingat 'kan apa kata Papa kamu waktu itu?" tanya Rosmala. Ia bertanya sekaligus meminta Endrick untuk mengingatnya."Ingat, Ma."'Apa wanita itu menyamar jadi Zsalsya karena ingin mendekati aku. Tapi, itu hanya bisa terjadi dalam semalam. Lalu, apa sebenarnya rencana wanita itu?' Itulah yang ada dalam pikiran Endrick ketika dirinya mencoba berpikir le
Keesokan harinya, saat Endrick hendak pergi bekerja dan Bondan pun bergegas untuk pulang ke rumah. Namun, seorang bodyguard yang berjaga datang menghampiri Endrick. Dari teras dengan jarak yang cukup jauh itu sudah tampak jelas banyak sekali wartawan yang berkerumun di gerbang rumah. Mereka terus memaksa masuk.Endrick merasa penasaran dengan itu, tetapi Rosmala menarik bajunya -- menahan Anaknya agar tidak sampai pergi menghampiri mereka."Nanti saja, Nak! Lihat, banyak sekali wartawan di sana!"Akan tetapi, Bondan yang merasa perlu pulang ke rumah pun membuatnya terus berjalan ke arah gerbang sana untuk keluar."Aku penasaran, Ma, kira-kira ada gosip apa ya sampai ramai begitu?"Kala itu, Endrick belum mengetahui apa penyebab dibaliknya. Sebab, berita itu baru sampai ke telinga wartawan. Dan begitu mendapat berita tersebut, mereka bergegas menuju kediaman keluarga Rosmala."Jangan, Nak! Kalau kamu ke sana, nanti bagaimana kalau ternyata ada gosip aneh-aneh!" Namun, meskipun Rosma
Rosmala yang berada di dalam rumah itu hanya terus mondar-mandir dengan segala kekalutan yang ada. Rasa tidak nyaman seakan membelenggu dirinya.Ketika itu, ia dibuat bimbang oleh pikiran yang mana ingin tahu tujuan mereka datang ke sana karena berita apa, tetapi di samping itu ia juga tidak mau jika ternyata ada berita yang tidak enak didengar telinga."Harus bagaimana sekarang?" gumamnya.Namun, melihat para wartawan yang tak kunjung pergi dari rumahnya, membuat ia tidak bisa bergerak nyaman sekalipun itu di rumah sendiri.Zsalsya yang dengan berjalan dan agak pincang itu tiba-tiba menghampiri Rosmala. Ia bertanya. "Ma, sedang apa di sini? Mas Endrick sudah pergi ke kantor, 'kan?" Rosmala memutar tubuhnya, sontak ia mencengkeram kedua lengan atas Zsalsya. "Ada apa, Ma?" tanya Zsalsya seraya melihat kedua tangan Rosmala yang seolah tengah mengkhawatirkan sesuatu.Bukan cengkraman ingin mengganggunya, tetapi tampak sekali wanita yang ada di hadapannya ini sangat membutuhkan pertolon
"Pak Endrick, Pak Endrick, mohon Anda bicara sebentar saja supaya kami semua bisa tahu bagaimana kebenarannya!" ucap salah seorang wartawan yang gigih meminta Endrick untuk membuka mulut.Kala itu, Endrick belum tahu jika sebenarnya pelaku yang menyebarkan gosip miring ini adalah Kyora. Wanita itu sangat iri dengan Zsalsya, ia yang merasa tercampakkan oleh Endrick pun akhirnya mendatangi perusahaan berita dengan tuduhan hal itu.Sebetulnya, saat itu Kyora tidak tahu jika ternyata pernyataan yang dia berikan kepada perudahaan berita itu adalah kebenaran. Awalnya, ia hanya ingin menyebarkan fitnah itu untuk keuntungan pribadinya saja. Agar Endrick dan Zsalsya saling menjauh satu sama lain.Namun, justru Endrick memanfaatkan kesempatan yang menurutnya baik ini untuk mewujudkan keinginannya yang memang sempat tertunda."Baik, saya akan bicara sekarang!"Endrick keluar dari dalam mobil. Sedangkan sopir pribadinya hanya diam di dalam sana sembari terus memantau Endrick, takutnya jika terjad
"HAHAH! Aku yakin sekarang dia pasti kebingungan karena tiba-tiba banyak wartawan yang menggosip tentang hidupnya! Pasti tidak akan tenang! Dan semoga saja dia dan Zsalsya semakin jauh!" ucap Kyora dengan kedua kaki di naikkan ke atas meja sembari menyesap kopi hangat yang ada di tangan kanannya tersebut.Tadinya, Endrick ingin mengusut orang yang telah menyebarkan gosip dan membuat ramai jagat maya ini. Tetapi, begitu melihat pegang dibaliknya, ia merasa senang dan bisa memanfaatkan hal ini.Namun, Kyora justru tidak menyadari bahwa rencana yang telah dijalankannya ini malah kembali menjebak dirinya. Ia terjebak dalam rencana jahatnya sendiri.Banyak hal yang ia harapkan dari rencana ini agar berhasil. Namun nyatanya, ada hal ceroboh yang telah ia perbuat. Ia tidak tahu jika Endrick memiliki banyak cara untuk terus bersama dengan Zsalsya bagaimana pun caranya. "Sekarang aku bisa mendekati Endrick dengan leluasa!" katanya sembari tertawa bahagia.Tetapi, berbeda dengan Rejho, pria it
Namun apapun itu, Zsalsya tetap turun ke bawah untuk menemui Rosmala sesuai keinginan dari wanita berumur bersanggul itu."Mama mau bicarakan soal apa, ya?" gumamnya.Dengan langkah kaki perlahan, ia berjalan untuk menemui Rosmala. Walau ada rasa sakit pada kaki yang tidak bisa dijelaskan. Tetapi, dirinya merasa tidak mungkin jika harus menolak keinginan Rosmala -- wanita yang sudah memberinya tempat tinggal yang nyaman dengan senang hati. Tentunya, dengan seorang pelayan yang menemaninya di belakang. Sebab, wanita itulah yang mendapat perintah untuk membawa Zsalsya ke hadapan Rosmala.Setelah hampir menyelesaikan tangga yang dilewatinya, Zsalsya melihat Rosmala yang tengah duduk di ruang tamu menunggu dirinya datang."Apa sepenting itu sampai Mama ingin sekali menemuiku? Sebenarnya, hal apa yang mau Mama bicarakan itu?" gumam Zsalsya.Pelayan yang mendengarnya pun langsung menyahut. "Nanti Nona bisa tanyakan langsung kepada Nyonya besar supaya lebih pastinya.""Memangnya Mama tidak m