Share

Bab 51 Kepedulian Yang Abadi

Langkah kaki terus mengayun, hingga sampai pada sebuah ruangan yang tak begitu luas, tetapi juga tidak sempit.

Namun, begitu sampai di sana, Ibram sudah tidak ada di ruangan sebelumnya.

"Lho, ke mana dia? Kenapa ruangannya kosong?" gumam Endrick keheranan.

Sampai seorang perawat memasuki ruangan itu untuk membereskan ruang gawat darurat yang sempat digunakan sebelumnya.

Endrick pun langsung bertanya. "Sus, pasien atas nama Ibram ke mana, ya? Kenapa ruangannya kosong?"

Perawat itu pun menjelaskannya secara singkat. "Oh, kalau itu dipindahkan ke ruang perawatan intensif."

"Bisa saya tunjukkan ruangannya!"

Perawat itu pun berjalan keluar dari ruangan tersebut. "Baiklah, mari ikut saya!" ujarnya berjalan di depan mereka.

Jaraknya cukup jauh dan memang harus menaiki sedikit anak tangga yang ada di sana.

Setelah hampir lima menit, mereka pun berhenti di depan sebuah pintu ruangan. Perawat itu membukakan pintu ruangan tersebut dan ....

"Silakan, pasien atas nama Ibram ada di sana!" ujar pe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status