Share

Hanya Dugaan

Bryan sampai di kantor dengan wajah ditekuk berkali-kali lipat. Tak ada senyum maupun balasan atas sapaan hangat yang dilayangkan para pegawai untuknya.

Di belakangnya Alex menjadi tameng Bryan untuk menjaga nama baik sang bos besar dengan membalas sapaan para staf.

Bryan tidak peduli dengan hal itu, ia terus memacu langkahnya semakin cepat menuju ruang kerjanya di lantai teratas gedung ini.

Sesampainya di ruangan super besar itu, Bryan mengenyahkan tubuhnya ke sofa malas. Bukannya ke kursi kerja yang telah menjadi singgasana abadinya.

"Apa yang sedang terjadi? Lo terlihat sangat frustasi hari ini."

Alex ikut duduk di sofa malas, menatap bosnya dengan wajah bingung.

Bryan mengusap wajahnya dengan kasar. Semakin membuat Alex bingung dengan sikapnya.

"Apa yang akan lo lakukan kalau seorang wanita menjaga jarak dari lo?" tanya Bryan terus terang. Dahi Alex mengernyit bingung diberikan pertanyaan yang membingungkan ini.

"Tunggu, lo belum menjawab pertanyaan gue."

"Kania tiba-tiba men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status