Share

Memori Malam Panas

Angga menikmati kuluman oenuh ambisi di bibirnya. Meski begitu, ia tak cukup mampu untuk berpikir waras karena di matanya kini, sosok yang tengah bersamanya kini adalah Nova.

"Kamu pria yang sangat perkasa, Pak Angga. Aku sangat puas dengan permainan kita malam ini," ucap wanita itu. Sebelah sudut bibirnya naik ke atas, memamerkan kepuasan yang tiada tara.

"Aku tidak menyangka, bisa dengan mudah menguasai ranjang bersamamu, Pak Angga," ucap Rachel lagi. Ia menarik tubuhnya menjauh dari tubuh polos pria idamannya sejak sepuluh tahun lalu.

Angga terkapar tak berdaya di atas ranjang setelah puas membalas lumatan bibir Rachel di bibirnya. Namun, beban tak kasat mata di kepalanya terasa sangat berat hingga Angga tidak mampu untuk membuka mata.

Kata demi kata yang Rachel ucapkan melintas begitu saja di telinganya, tetapi bukan berarti Angga mampu menampung itu semua.

Rachel turun dari ranjang, dengan segenap sisa ambisinya. Wanita berusia 31 tahun itu merampas botol kecil beris obat ti
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status