Share

Satu Untuk Istriku

“Pak Angga, kau darimana saja?”

Angga baru saja masuk ke area ruang tamu rumahnya dan pertanyaan Chris menjadi sambutan atas kedatangannya.

Ia melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan, pukul sepuluh malam dan kedua matanya masih betah terjaga setelah berkendara mengelilingi kota.

“Mencari udara segar. Kenapa kau masih di sini?” Angga bertanya balik. “Bukankah jam kerjamu sudah berakhir tiga jam lalu?”

“Kau tidak menjawab pertanyaanku, pak. Hari ini kau menghilang begitu saja tanpa kabar.” Chris terlihat frustasi. Pria itu mengikuti langkah Angga menuju ruang kerjanya. Sudah larut malam pun Ambisi Angga untuk bekerja masih berkobar.

Tidak ada pelampiasan lain dari penuhnya kepala yang diisi oleh bayangan sang istri. Menenggelamkan diri pada tumpukan dokumen dan menghadiri rapat-rapat penting adalah upaya Angga untuk mengurangi sakit di dada.

Sakit jantungnya tidak seberapa mematikan dibandingkan sakit hati karena kehilangan sang istri.

Angga duduk di kursi kebesarannya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status