Share

Menari di Tengah Hujan

“Lalu–bagaimana dengan Mirna?” Kemala menatap Mayang, ia ikut merasakan kesedihan yang dirasakan Mayang.

“Mungkin dia lebih memilih hidup di sisi Herdian meskipun ia tahu dirinya dimanfaatkan.” Mayang menahan air matanya yng hampir jatuh.

“Apakah dia tahu? Saya-lah wanita lain yang dimiliki Herdian meski sekarang tidak lagi.” Kemala beranjak dari tempat duduknya, ia mengambil Dylan yang sedang bermain di lantai.

“Tidak. Sampai saat ini saya belum memberitahunya. Saya hanya bilang bahwa dia–wanita kedua dalam hidup Herdian,” sangkal Mayang, ia tersenyum ke arah Dylan.

“Apakah dia percaya?” Kemala memapah Dylan yang mulai belajar berjalan.

“Dia tidak akan pergi jika dia mempercayai saya. Padahal saya ibunya.” Mayang meletakkan cangkir kosongnya di atas nampan.

Mayang merasa cukup dalam percakapan tersebut. Walaupun masih ingin kembali seperti sebelumnya. Ia tidak akan meminta Kemala untuk kembali. Hari itu, ia memutuskan meninggalkan kampung halamannya setelah tinggal selama 3 ha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status