Share

Sang Pemilik Rumah

Bhre kembali fokus pada benda di hadapannya. Tangannya menari mengikuti gelombang irama yang hanya ada di dalam pikirannya. Intuisi membimbing setiap sapuan ujung kuasnya, meniupkan ruh di setiap karya.

“Aku cabut dulu, Bro.” Marco menyambar kunci mobil di atas meja. “Kalau butuh apa-apa, kabari, aku pasti bantu.” Ia melangkah menuju ke luar ruangan.

“Aku akan membeli rumah ini!” Bhre meletakkan kuasnya.

Kalimat yang dikatakan Bhre mampu menahan langkah kaki Marco yang baru saja mencapai pintu ruangan. Pria itu berbalik badan, lalu menghampiri Bhre yang masih duduk di depan kanvas. Ia menarik kursi di samping Bhre.

“Apakah kamu serius?” Marco memastikan kembali penyataan Bhre dengan mimik wajah yang sedikit bingung.

“Kurasa kau tahu tanpa harus bertanya,” sindir Bhre, ia masih bersikap dingin.

“Ok, nanti kusampaikan pada paman.” Marco menepuk bahu Bhre lalu pergi meninggalkan rumah.

Wacana tentang ketertarikan Bhre untuk membeli rumah tersebut, rupanya sampai kepada Yos. Peng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status