Share

Bab 64: Tempat yang Baru

Mata Mentari berkaca-kaca menatap ibu dan kakaknya. Tidak bisa lagi menahan, tangisnya pecah. Air mata berlinangan dari kedua matanya.

"Kabari Ibu kalau sudah tiba di Jakarta, ya?" Ibu merengkuh Mentari ke dalam pelukannya selama yang dia bisa. Pertama kalinya akan berpisah jauh dengan Mentari, terasa berat melepaskannya.

"Terus kabari kami situasi kamu di sana, jangan sampai hilang kontak!" pesan Cahya bergantian memeluk Mentari.

Tak ada kata-kata yang sanggup dikatakan Mentari, tangisnya mulai mereda, namun air mata masih berlinang mengalir di pipinya yang hanya dibedaki tipis.

"Tari, ayo, nanti kita terlambat," panggil Argan sambil menutup bagasi mobil setelah memasukkan koper terakhir.

Argan mendekati ibu dan Cahya, berpamitan pada mereka.

"Jaga Mentari dan Feliz baik-baik. Hubungi kami kalau ada apa-apa," wanti ibu menepuk lengan atas Argan.

"Jangan kuatir, Bu. Jakarta aman, tidak akan terjadi apa-apa pada mereka.'

Daripada menguatirkan situasi Jakarta, ibu lebih cemas dengan kon
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status