Share

Sudah Takdir

"Lihatlah Damar, apa kamu nggak merasa bersalah melihat anakmu yang tidak pernah kamu pedulikan?" tanya Pak Yuda.

Arka melihat ke arah Damar sambil tertawa-tawa. Hati Damar merasa nyeri melihat anak tidak berdosa yang ia abaikan selama ini. Ingin rasanya ia memeluk Arka, tapi egonya masih tinggi.

"Sudahlah, Pa. Mas Damar memang tidak peduli dengan Arka. Aku sudah mengikhlaskan kalau Mas Damar tidak memberi nafkah pada Arka. Aku masih sanggup menafkahinya," kata Viona dengan tegas.

"Mbak, jangan peralat anak untuk meminta uang pada Mas Damar. Salah sendiri Mbak kabur dari rumah, meninggalkan suami tanpa kabar." Jihan berkata dengan nada mengejek.

Mama Laras mulai tidak menyukai Jihan yang menurutnya terlalu mendominasi. Takutnya nanti Damar akan bertekuk lutut di hadapan Jihan.

"Kamu nggak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Tanya sama dia, apa aku nggak pamit waktu mau pulang ke rumah orang tuaku? Dan yang mengantarku pulang itu adalah Papa dan Danish. Jadi aku tidak kabur. Camkan itu!"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Nanda Ajach
smoga gk jadi nikah sama jihan,,blum APA" Uda berani nerocos sma calon mertua
goodnovel comment avatar
Sri Minarni
smoga Jihan dan damar TDK punya anak ya thor, biar nyesel damar
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status