Share

31. Semua demi anak

Apa yang ditakutkan benar benar terjadi.

Sebenarnya Shafira sudah memprediksikan jawaban atas pertanyaan yang ditujukan kepada Yudha dan berusaha tegar jika memang sesuai prediksinya. Saat jawaban itu benar adanya, entah mengapa hati Shafira tetap merasa sangat sakit.

{Oh begitu ya mas. Aku tanya kepada mas karena ingin memastikan saja jika semua benar dan aku tidak berprasangka lagi.}

{Iya mbak. Mas Satria bilang jika mbak Shafira tidak keberatan.}

{Benarkah begitu? Kali ini sepeda lalu besok apa diberikan Thika? Tubuhnya?}

Shafira merasa sangat malu dan menyesal karena chat banyak sekali, mengeluarkan unek uneknya kepada Yudha. Ingin rasanya ditelan bumi saja.

{Loh, bukannya dikasihkan mbak, sepeda cuma dipinjamkan karena untuk keperluan sekolah anaknya Thika, sepeda Thika sendiri sedang rusak dan suratnya tidak lengkap.}

{Iya aku mengerti.}

Shafira kembali menangis, merasa jika dirinya tak ada gunanya. Satria lebih mengutamakan Thika daripada keluarganya. Jika untuk Thika, Satria s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status