‘’Bagaimana, Gavi?’’ Vira menunggu jawaban, tentang keinginan wanita itu agar Gavi menikahi Vania.
Sudah lama Gavi menginginkan Vania menjadi miliknya secara utuh. Tentu hal ini sebuah kabar membahagiakan karena Vira memberi restu.
Keadaan Vania kian membaik berkatnya, tak lepas dari kesabaran serta perannya.
Meski mereka telah menghabiskan waktu bersama, layaknya pasangan suami istri pada umumnya, namun Vania masih belum bisa melupakan sang mantan suami.
‘’Saya tidak menolak permintaan mama. Tapi, saya tidak bisa menikah bila Vania tidak setuju, Ma.’’
‘’Tidak perlu buru-buru. Kamu bisa pelan
‘’Mas, kamu buat aku malu!’’Benak Lili masih terasa sakit setelah di sudutkan Gavi. Sang atasan tidak salah menyimpulkan itu semua.Lili jadi sangat menyukai Ryan, semua juga karena ulah Nathan.‘’Seharusnya tidak usah seperti itu. Kita sudah dianggap bagai keluarga dengan Tante Vira. Kenapa sekarang jadi seperti ini?’’‘’Kamu gak nyadar juga, Mas? Itu artinya sudah waktunya kita punya anak sendiri!’’ seru Lili dengan kepala yang tiba-tiba berubah pusing.‘’Kita sudah berusaha, Li. Aku juga ingin cepat-cepat punya anak.’’
Sudah tak mampu Leo terus-terusan berada dalam kungkungan penderitaan.Menunggu seperti orang bodoh. Berharap seperti pengemis. Kesabaran Leo sayangnya tidak berbuah manis.Telah terucap untuk tidak mengganggu Valerie. Namun sayang, Leo terpaksa menjilat ludah sendiri.Dengan tenaga tersisa, Leo memaksa mengemudi. Tidak peduli bagaimana nanti, namun hari ini memutuskan akan melamar Valerie.Mungkin benar jika Leo tidak bisa menepati setiap kata. Dulu ingin bersama, kemarin ingin berpisah dan sekarang ingin menikah. Valerie pasti akan semakin tidak mempercayai kata-kata seorang Leo.Namun pasrah, Leo tidak bisa hidup tanpa Valerie.
‘’Kamu bohong selama ini sama aku!’’‘’Lili, tolong. Aku juga gak tau sebenarnya. Aku hanya penasaran, kenapa aku bisa begitu sayang sama Ryan dan ingin selalu dekat dengan anak itu sampai—’’‘’Sampai apa, Mas?’’ Air mata kecewa jatuh di pipi.‘’Sampai timbul keinginanku untuk melakukan tes DNA karena menerima sampel tes anak Vania dan dokter Davi. Jadi aku juga melakukannya pada Ryan.’’Nathan mengetahui apa yang terjadi pada Vania hingga bercerai dari Leo. Juga keberadaan Gavi di rumah Vania, Delia adalah sumber informasinya.
Berulang kali Nathan ingin membuka mulut namun urung ia lakukan.Arka juga tak menyangka bila Ryan, sang pewaris kekayaan batu bara miliknya, bukanlah darah daging Leo sebenarnya.‘’Ryan anakmu?’’Kini ditambah dengan Vania, yang entah sejak kapan mendengar perbincangan mereka. Juga Gavi dan Vira, yang membawa Ryan dalam dekapan. Saat itu semua mata langsung tertuju pada bayi tampan tersebut.Kemiripan Ryan dengan Valerie. Menjadi keberuntungan bagi sang ibu karena tak sia-sia berjuang mengandung selama sembilan bulan. Sekaligus memanipulasi mata, serta mencetak fakta akan tidak terpikirnya orang-orang bahwa tak ada sedikitpun kemiripan Leo dengan Ryan.
Seketika Valerie saling pandang dengan Vania, hingga keduanya saling menatap begitu dalam.‘’Tapi…’’‘’Apa kamu membenci, Mas?’’Valerie menggeleng sekaligus merasa ketidakadilan bagi Vania. Wanita itu pun juga diperkosa, mengandung bukan anak Leo dan berakhir berpisah. Namun dirinya? Leo tetap mempertahankan, tak mempermasalahkan Ryan layaknya bukan sebuah batu sandungan.Melihat cinta Leo yang besar, Vania tersadar tak akan pernah mendapat hati Leo kembali. Perasaannya yang tersisa, tetaplah menjadi perasaan yang terabaikan.‘’Kamu memikirkan apakah Ryan akan tetap mas anggap anak bi
Semua yang terpendam memang harus diutarakan. Menyimpan rahasia juga tak akan membuat keadaan jauh lebih baik. Memang akan membuat banyak orang tidak siap, terhina dan terkejut. Tapi buku yang yang terbuka lebih baik dari pada buku yang tertutup. Valerie menitikkan air mata suka cita. Namun Leo menghapusnya hingga Valerie menatap penuh tanya. Perlahan tangan yang bergerak di pipi turun ke satu tangan Valerie. Leo tersenyum dalam balutan perban dan rembesan darah masih terlihat basah. ‘’Sebenarnya mas pergi keluar karena ingin melamar kamu hari ini. Mas juga telah membeli sebuah cincin tapi cincin itu hilang saat kecelakaan. Mungkin ada yang mencuri.’’ Leo tampak kecewa.
Hal yang tak pernah Valerie bayangkan. Yaitu bergema suara dari para saksi, mengatakan ‘sah’ bersamaan, tepat di tengah-tengah keluarga inti. Pernikahan impian Valerie, dihadiri oleh keluarga dan kerabat dekat telah terwujud di hari ini. Laki-laki yang dulunya membuatnya menikah hanya dihadiri oleh beberapa orang itu tersenyum padanya. Lalu mengecup kening Valerie yang masih dilanda perasaan haru. Benarkah ini semua? Benarkah Leo telah menjadi suaminya? Lagi? ‘’Sayang, ayo kita beri selamat pada Gavi dan Vania.’’ Valerie baru teringat bila ijab kabul Gavi dan Vania dilakukan lebih dulu, setelah itu barulah mereka. ‘’Ya, Mas.’’ Vania tampak cantik dengan balutan kebaya biru sementara Valerie berkebaya merah muda. ‘’Mas Leo, kamu gak mau peluk aku di hari bahagia k
Satu tahun kemudian…Valerie menerima kabar. Seorang anak perempuan baru saja lahir dari rahim Vania.Hela nafas lega berikut ekspresi bahagia disertai hembusan angin dingin, membuat senyum Valerie mengembang bak layar perahu di tengah samudera tak berombak.Pikiran menerawang, menembus ruang dan waktu, membayangkan Vania sedang bersama seorang bayi lucu.Akhirnya, kesempatan untuk jua memiliki anak menghampiri sang kakak.Valerie terharu. Sebab, prahara anak sangat mendominasi hidup Vania.Bangkit dari kursi seraya meletakkan gagang telepon, Valerie lantas mencari Leo, tak sabar ingin