‘’Valerie, kamu di sini?’’ seru Nathan saat melihat Valerie mendekat.‘’Jadi Valerie doang nih yang ditegur? Mentang-mentang… ehem,’’ goda Delia seperti kebiasaannya dulu. Menjadi obat nyamuk pasangan itu.‘’Bukan begitu, Del.’’Nathan masih mempertahankan senyum salah tingkah dan tak memindahkan pandangannya sedikitpun dari Valerie.‘’Jadi ini, pacar kamu sekarang?’’Lili menunduk malu mendengar Delia berbicara seperti itu. Apalagi saat semua orang menoleh padanya, termasuk Nathan. Ugh, pipi Lili terasa memanas. ‘’Oh, bukan, bukan. Kami hanya berteman,’’ jawab Nathan datar.Sebagai seorang wanita yang mengharapkan balasan cinta dari seorang pria yang diidam-idamkan, kata-kata Nathan langsung menarik Lili dalam lembah kesedihan.Cara Nathan melihat Valerie, sudah sangat melukai Lili. ‘’Maaf, saya harus kembali bekerja. Ada pasien yang harus dirawat.’’ Dengan segera, Lili pamit meninggalkan mereka bertiga. ‘’Del, kamu keberatan gak kalau aku ngobrol sebentar sama Nathan?’’‘’Oh, sil
Mobil hitam yang dikendarai Leo akhirnya tiba di pekarangan setelah menerjang hujan selama beberapa jam. Vania buru-buru keluar rumah untuk menyambut suaminya. Tapi yang didapati Vania hanya Leo seorang.Berbekal payung, Vania menjemput Leo dan melihat ke dalam mobil.‘’Loh, Valerie mana, Mas?’’‘’Sama Delia.’’‘’Astaga, kenapa mas biarin?’’ seru Vania dengan payung yang sekarang diambil alih oleh Leo.Leo memimpin jalan, menggiring Vania ke halaman rumah.‘’Memangnya kenapa, Sayang? Valerie gak pe
‘’Sayang.’’Leo menenangkan Vania. Tangis wanita itu terdengar pilu. Leo tak sampai hati untuk membiarkan Vania sendiri.‘’Sampai kapan aku harus menyembunyikan ini, Mas?’’ isaknya kencang.‘’Seumur hidup. Mau tidak mau.’’Vania langsung menoleh pada Leo. ‘’Selamanya?’’Leo mengangguk, lalu memeluk bahu Vania erat-erat. Ia tau bahwa selamanya adalah waktu yang sangat lama.Valerie telah menyatakan persetujuan, menjadi istri sirinya tanpa batas waktu. Sekarang, Vania juga harus berkorban.
‘’Ulangi sekali lagi?’’‘’Tidak ada siaran ulang!’’‘’Mas serius!’’Valerie tau Leo takut salah dengar. Karena permintaan yang diulang, biasanya akan mempengaruhi si pengucap dan menimbulkan keraguan.‘’Bukankah kita sudah sepakat sebelumnya?’’‘’Awalnya pernikahan kita hanya sampai anak ini lahir. Lalu mas memintaku menjadi simpanan. Sekarang Valerie yang ingin meminta sesuatu. Dengan mengakui Valerie sebagai istri kedua kepada keluarga.’’Leo tertegun memahami setiap kata.
‘’Kamu gila, Val!’’Delia berteriak di depan wajahnya.Bukan tanggapan seperti ini yang Valerie harapkan saat memutuskan untuk mengajak Delia bertemu di luar.Valerie ingin mendapat dukungan, bukannya reaksi terkejut seolah-olah permintaannya pada Leo beberapa jam lalu adalah sebuah hal tak masuk di nalar.‘’Memangnya salahku di mana, Del?’’‘’Memang tidak salah, sih. Aku cuma gak nyangka kalau kamu berani keluar dari sarang lalu memutuskan untuk bermain api.’’‘’Aku sudah bermain api di dalam sarang, Del. Bedanya,
‘’Mas, di mana?’’‘’Ini di depan.’’‘’Gak ada!’’‘’Coba cari lagi. Mas bisa lihat kamu dari sini.’’Dicari-cari selama beberapa detik, tapi Valerie tidak menemukan Leo di depannya. Apalagi tempat parkir itu lumayan gelap.‘’Mas, serius?’’ Valerie menoleh ke kanan dan ke kiri, masih menggenggam telepon di telinga tapi Leo tetap tidak ada.‘’Mas di ma— Akh!’’Leo muncul di belakangnya. Memelukn
‘’Kau apakan Valerie, Bajingan!’’ serunya beringas.Nathan menarik kerah dan memukuli Leo tanpa henti sampai darah segar terciprat kemana-mana. Sebagai istri, Valerie sangat-sangat tak kuasa melihat suaminya tersudut seperti itu.‘’Hentikan, Nathan. Hentikan!’’ Valerie berteriak melerai sementara Lili menarik-narik tubuh Nathan.‘’Mas, sudah! Cukup!’’‘’Dia menyentuhmu, Val. Dia menyentuhmu,’’ pekiknya sembari tak putus-putus memukul.Hati Nathan begitu sakit. Katakan, laki-laki mana yang mampu melihat wanitanya dinodai oleh orang yang selama ini mengaku sebagai
‘’Mas, bagaimana bila Nathan memberitahu Mbak Van?’’ Valerie takut bila Nathan melaporkan. Jujur. Tangisnya sekarang didominasi oleh kekhawatirannya pada Vania.‘’Tidak akan,’’ Yakin Leo dan membawa Valerie masuk ke mobil.‘’Bisa saja Nathan nekat!’’ tukasnya lagi.‘’Dia laki-laki yang memiliki harga diri tinggi, Valerie. Dan orang seperti itu bukanlah tipekal orang yang suka mengadu.’’Nathan tidak suka mencampuri urusan orang lain. Begitulah sifat Nathan yang selama ini Valerie tau. Tapi melihat seorang Nathan dengan ekspresi seperti itu, Valerie benar-benar baru melihatnya.