Dikejutkan karena tiba-tiba melihat Leo, ternyata Valerie lebih terkejut sebab Arka sudah berada di depannya.
Sebuah kebetulan menakutkan karena Valerie hampir dibuat jantungan.
‘’Papi?’’
‘’Valerie kamu di sini?’’ Arka melihat ke belakang dan ternyata sosok Leo lah yang membuat Valerie panik.
‘’Papi, Valerie tidak mau bertemu Mas Leo,’’ pintanya memelas.
‘’Tunggulah di sini, jangan kemana-mana. Biar papi urus sebentar.’’
Saat Valerie bersembunyi di dalam sebuah cafe, Valerie terus berdoa agar Arka tidak
Waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam saat Leo memilih merebahkan diri di sofa. Menengadahkan wajah ke langit-langit membayangkan Valerie.Leo pulang dengan tangan kosong sekaligus diliputi rasa kecewa.Entah kenapa Leo menyusuri jalanan di daerah tadi dan mengulang-ngulangnya seperti orang bodoh. Dan tidak sempat menyambangi apartemen karena ragu bahwa Valerie ada di sana.Dari matahari masih terlihat hingga matahari terbenam, Leo masih berusaha. Hingga panggilan Vania mengingatkannya bahwa Vania sedang menanti di rumah.Naya yang tak sengaja lewat ruang tamu pun segera menghampiri. Duduk di samping Leo dengan wajah antusias.‘’Leo, bagai
‘’Mami, tunggu siapa lagi? Ayo di tiup lilinnya,’’ seru Vania karena sejak lima belas menit lalu, acara masih belum dimulai. Padahal keluarga inti sudah berkumpul semua.‘’Ada dua orang lagi. Sebentar lagi juga datang,’’ pungkas Naya dengan terus melihat ke arah pintu.‘’Memangnya mami undang siapa sih, Mas?’’ bisik Vania ingin tahu.Tapi Leo hanya mengangkat bahu, sama tidak taunya atau lebih tepatnya, tidak peduli. Karena sejak kemarin, dihantui penasaran akan keberadaan Valerie.‘’Kakak tau siapa yang mami sama papi tunggu?’’Vania beralih pada Alin di sebelah
‘’Kalau begitu jangan sampai Vania melihat kamu dan aku sedekat ini atau nanti dia akan mati,’’ Valerie berusaha lewat. Tapi Leo kerap menghalang-halangi membuat Valerie jadi kesal sendiri.‘’Mau kamu tuh apa sih, Mas. Awas!’’ sentaknya dengan sorot mata tajam.‘’Kenapa kamu jadi seperti ini, Valerie? Jangan pakai aku jika bicara dengan mas.’’‘’Memangnya salahnya di mana? Toh aku bukan istrimu lagi. Oh salah. Bukan lagi sim-pa-nan-mu!’’Valerie mempertegas kata diakhir agar Leo menyerah. Tapi nyatanya hal itu kian membuat Leo ingin terus membuat Valerie melunak.
Padahal masih pagi, tapi rumah sudah mendadak sepi. Vania melihat jam, tepat pukul delapan pagi. Tapi tidak Vania temukan siapapun kecuali Alin.Lengkapnya keluarganya Arka seperti kemarin malam berbanding terbalik dengan suasana pagi ini.Ketika bangunpun, Leo sudah berangkat kerja.Mungkin karena tadi malamVania begadang karena memikirkan si penggoda Valerie dan anaknya, Vania jadi kehilangan momen untuk melihat suaminya berangkat ke kantor karena telat bangun.‘’Van, sini!’’Alin menarik kursi di sebelahnya dan langsung di duduki Vania.‘’Kak, oran
‘’Status kita tidak menjadi penentu berapa nafkah yang ingin mas beri, Valerie!’’‘’Terserah. Kalau mas masih berkeras, aku tidak akan lagi membukakan pintu untuk mas,’’ ancamnya lalu menuju pintu dan membukanya lebar-lebar.‘’Kamu mengusir, Mas? Mas belum selesai bermain dengan Ryan.’’‘’Mau berapa lama lagi di sini? Lihat sudah jam sebelas malam.’’ Valerie menunjuk jam dinding.Tidak terasa waktu begitu cepat. Leo pun sampai tak sadar karena keasikan bersama Ryan.‘’Jangan sampai istrimu mendatangi tempat ini. Aku sudah cukup menderita karenanya.&rs
Ting… Tong…‘’Valerie, buka pintunya,’’ teriak Leo dari luar.Sengaja Valerie biarkan Leo di luar begitu dua jam lamanya. Valerie sangat tak suka Leo mengabaikan peringatannya.Sudah dibilang untuk tidak mengirim uang setiap hari, tapi Leo malah keras kepala.Jika ingin mengadu siapa yang lebih keras, Valerie sudah siap. Bahkan sejak tadi pagi ketika dirinya menerima pesan dari bank karena adanya transaksi masuk.‘’Valerie, buka!’’Ting… Tong…Bel kembali berbunyi.
‘’Val, apa tadi malam Leo tidur di sini?’’‘’Memangnya kenapa, Mi?’’Naya ingin mengatakan bila Vania menangis meraung-raung di kamar. Namun tampaknya, tanpa diucapkan pun Valerie telah memahami situasi di balik pertanyaan Naya.‘’Apa kamu akan kembali lagi dengan Leo? Atau… ingin mencari suami baru?’’Sebenarnya, dua pertanyaan itu tidak pernah terlintas di kepala Valerie sama sekali.Hidupnya kini hanya untuk Ryan. Bayi malang itu segalanya bagi Valerie sekarang.Valerie tidak mau memikirkan pengganti Leo ataupun
Sudah satu jam Vania menunggu di ruang tamu. Menahan lapar dengan perasaan gundah, tapi batang hidung Leo belum kelihatan juga.Pikiran Vania sudah berkelana kemana-mana. Dugaan terkuat saat ini, yaitu Leo berada di apartemen Valerie.Masa lalu bagaimana Vania menangkap perselingkuhan mereka, membuat Vania sangat trauma.Tapi tidak, itu tidak mungkin. Karena sekarang, mereka telah bercerai dan Leo tidak mungkin mengulang kesalahan yang sama.Vania betul-betul dilanda dilema.Waktu berlalu hingga bertambah menjadi satu jam kemudian.Vania sudah tidak bisa menunggu. Vania pun segera berganti baju dan