Share

Chapter 115

Marren membuka mata dengan perlahan, kepalanya terasa berdenyut-denyut dan berat.

la menatap ke sekeliling ruangan itu untuk memastikan dia ada di mana. Sorot matanya tertumbuk pada sosok Arsan yang duduk di tepian ranjang dengan wajah terlelap.

Pria itu terlihat kelelahan. "Arsan? Oh, apa yang terjadi? Ini di kamar, tapi kenapa rasanya ada yang aneh, kenapa Arsan tidur sambil duduk seperti itu?" Marren kebingungan saat menatap jam dinding yang menunjukkan pukul dua lebih tiga puluh siang.

'Seingat saya sedang minum coklat dan.... Oh, benar! Semua gelap dan Saya tidak ingat lagi apa yang terjadi. Dan sekarang sudah menjelang sore, apa Arsan sedang menunggui Saya?

Apa dia tidak pergi bekerja?" pikir Marren dalam benaknya.

Wanita cantik itu mengernyitkan wajahnya dengan kalut. Marren bergerak hendak bangun dan pergerakannya itu membangunkan Arsan dari lelapnya.

Pria tampan itu tersentak bangun. "Sayang, kamu sudah bangun? Oh, Tuhan, syukurlah, Sayang," sahut Arsan menyentuh kening
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status