Share

24. Dia adikku

"Kak, aku sudah selesai. Bolehkah aku membawa piring kotor ini ke tempat cuci?" piring yang telah kosong itu Luna angkat, dengan wajah berbinar ia menatap Evelyn yang duduk di hadapannya. Gadis kecil itu memang baru saja menghabiskan kentang goreng yang dihidangkan khusus untuk camilannya.

"Tentu. Tapi Luna harus berhati-hati, ya? Jalannya pelan-pelan saja. Jangan lupa cuci tanganmu." Si wanita dewasa memberikan nasihat dengan ucapan lembut. Piring ceper yang Luna gunakan terbuat dari keramik, maka dari itu ia benar-benar meminta si balita untuk berhati-hati.

"Baik, Kak!" langkah kecil itu mulai terayun, sangat pelan. Evelyn terus memperhatikan hingga sosok si kecil Luna memasuki pintu dapur di ujung ruangan.

Dan di detik itulah pintu masuk restoran terbuka. Bunyi denting lonceng di atasnya membuat atensi Evelyn teralih, kemudian kedua mata indah itu membulat sempurna.

"Damian?"

Evelyn benar-benar terkejut melihat kehadiran pria itu. Dadanya berderak-derak, bahkan rasanya seperti ia a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status