Share

45 A

“Ibu senang sekali, rupanya Rian sukanya sama Alina, bukan sama Ibu,” kekeh Bu Rahimah. Kini semuanya berkumpul di dekat kami. Aku semakin deg-degan dan juga malu. Kapan aku pernah mengatakan suka pada ibunya Alina?

“Maksud Ibu apa? Masa Rian suka sama nenek-nenek dan masih punya suami juga. Mau dikemanakan suamimu ini, Bu?” Lelaki paling tua di antara kami mengegeleng-gelengkan kepala.

“Jangan salah paham, Pak. Ibulah yang salah tangkap maksud Rian waktu di rumah sakit itu. Kirain dia suatu saat mau ijab qobul dengan Ibu, rupanya ingin disahkan sama putri kita. Ibu benar-benar tak kepikiran waktu itu kalau Rian suka sama Alina. Ibu lagi terpuruk dan fokus akan kesembuhan putri kesayangan kita,” kenang Bu Rahimah.

Aku tersenyum cengengesan mengingat saat aku keceplosan dulu. Tapi aku tak menyangka kalau Bu Rahimah berpikir yang lain-lain. Aku menghindar darinya karena malu waktu itu. Segan jika diinterogasi dengan maksud pernyataanku itu. Kalau kuperjelas perasaanku pada Alina saat d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Darmawati Koto
makin seru lanjut thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status