Share

46 B

Setelah Cici lelah mengoceh, putrinya Alina pun mulai menguap. Aku memintanya dari Rian dan merebahkan cucuku itu di antara aku dan Alina. Bersama waktu yang terus merangkak, mataku pun ikut terlelap.

Mungkin karena jalanan yang sudah bagus dan juga sopir yang profesional, aku jadi tidak terantuk-antuk sehingga baru terbangun saat suara azan subuh berkumandang .Kami singgah di sebuah mesjid yang ramai sekali para jamaahnya. Di zaman sekarang, ternyata masih banyak anak-anak remaja yang mau bangun dan meninggalkan selimutnya demi sholat berjamaah. Kelak jika tubuh ini sudah menyatu dengan tanah, maka yang kuharapkan adalah doa-doa dari anak-anakku. Semoga saja mereka tetap mengingat orang tua. Doa dan amal baiklah penyambung hubungan orang tua dan anak yang sudah berbeda alam.

Kami melanjutkan perjalanan menuju rumah omnya Rian. Karena sudah dikabarkan akan datang, keluarga Rian berkumpul di sana. Memang kurang lazim jika keluarga perempuan mengunjungi rumah calon besan, tapi sebagai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status