Share

Omelan Danar

Arin berbinar melihat Danar kembali masuk kantor. Dia segera menyambut lelaki itu dengan gaya sok akrab. Langkahnya bergerak mendekati Danar yang sedang mendapatkan ucapan selamat datang dari para stafnya.

"Pak Danar udah merasa sehat? Kok udah masuk kantor aja?" tanya Arin sembari melihat ke arah gue kanan Danar yang masih dibungkus perban dan gips. Di permukaan perban itu sudah banyak coretan ucapan sembuh.

"Saya sudah sehat kok, Arin. Saya bosan tiduran terus."

"Wah, kalau begitu misal Bapak butuh sesuatu jangan sungkan memberi tahu saya, ya. Saya siap membantu," ucap Arin dengan senyum yang dibuat semanis mungkin.

"Terima kasih, Arin." Danar tersenyum tipis, lantas mata legamnya menyorot padaku yang berdiri di sisi Arin.

"Ikut ke ruangan saya, Win," ujarnya lalu bergerak kembali ke ruangannya.

Arin seketika manyun. "Kok lo sih yang diundang ke ruangan dia. Padahal jelas-jelas gue yang nawarin bantuan," gerutu Arin dengan bibir mencebik.

"Jangan manyun. Mau gue kasih tau sesu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status