Share

Spaneng

Yuk jangan lupa mampir dan beri ulasan yaaa....

-------

Mendengar cerita Tama tentang hubungannya dengan istrinya bikin aku tambah spaneng. Entahlah, aku sama sekali tidak bisa menerima begitu saja penjelasannya. Serasa masih belum masuk ke nalarku.

Begini, Tama mengaku menikah dijodohkan. DIJODOHKAN! Sekali lagi aku tekankan. Dijodohkan saja bisa menghasilkan anak-anak yang jarak lahirnya begitu dekat, gimana kalau enggak dijodohkan?

Masuk akal enggak, sih?

"Mamaku dan orang tua Sintia menuntut kami untuk segera memiliki anak," dalih Tama. Yang lagi-lagi hanya membuatku bersedekap tangan dan berdecak.

Kalau aku menceritakan semua yang dia akui kepada Giko dan Danar, aku yakin isi komentar mereka semua tentang hujatan untuk Tama.

Beberapa menit lalu aku mengantar kepulangan Tama. Hanya sampai depan pintu saja. Lalu aku segera masuk setelah sebelumnya menghindari kecupannya yang akan mendarat di keningku.

Hatiku sedang nggak baik-baik saja. Ubun-ubunku rasanya mau meledak setelah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status