Share

3. Dekat

Azizah hanya bisa diam dan hanya menatap mata Radit yang masih dialiri derasnya air mata. Azizah tak kuasa melihat air mata Radit yang terus mengalir, Azizah mengusap air mata radit dan menorehkan sedikit senyumnya.

Senyum Azizah sedikit membuat hati Radit tenang, dan kembali lagi Radit memeluk Azizah pelukan ini lebih erat dari yang tadi dan Aizah pun membalas pelukan itu dengan hangat.

Setelah semuanya tenang, Raditpun mohon pamit pada Azizah dan keluarganya. Sebelum Radit berdiri untuk mohon diri pamit pulang, Radit menggenggam tangan Azizah lalu mencium telapak tangan Azizah dan pamit.

Setelah itu Azizah kebelakang untuk memanggil orang tuanya karena Radit ingin pamit pulang. Selayaknya seorang tamu biasa, Radit bersalaman pada kedua orang tua Azizah lalu menaiki motornya dan tak lupa ia mengucap salam dan tersenyum melihat Azizah. Radit pun pulang.

Dan keesokan harinya semua berjalan bak-baik saja, dalam kehidupan maupun hubungan mereka. Hingga akhirnya kini mereka sudah naik kelas XI, hubungan mereka tetap baik walau tanpa adanya status pacaran.

Karena dari pihak Radit maupun Azizah, sama-sama tidak menginginkan status pertemanan baik mereka dihancurkan oleh hubungan berpacaran. Keduanya menilai bahwa pacaran adalah hubungan yang akan membuat kedekatan mereka hancur.

Dan kepercayaan mereka pun sama, tanpa adanya hubungan pacaran diantara mereka, keduanya masih bisa tertawa bersama.

Radit sudah mengungkapkan perasaanya pada Azizah saat pertama kali Radit berkunjung ke rumah Azizah. Dan Azizah pun menerima perasaan Radit, karena keduanya tidak ingin berpacaran maka keduanya memiliki komitmen.

Yaa...tak kalah dari teman-teman mereka yang berpacaran, mereka pun memiliki komitmen untuk saling menjaga hati, itu akan mereka lakukan sampai nanti waktunya dirasa tepat untuk mereka bersama. Saling menjaga perasaan, saling menjaga hati.

Dan ternyata bau dari kedekatan mereka sudah tercium oleh teman-teman sekelas mereka. Itu membuat mereka sedikit risih karena setiap mereka berbicara berdua, teman-temanya akan menyoraki mereka dengan kalimat "jangan pacaran dikelas". Kalimat itu membuat Azizah dan Radit malu dan juga risih, karna memang kenyataanya diantara mereka tidak ada hubungan pacaran.

Terkadang teman-teman Azizah pun bertanya pada Azizah apakah Azizah dan Radit berpacaran. Namun Azizah menjawab "Aku tidak berpacaran dengan siapapun, aku dan Radit hanya teman." Namun Azizah maupun Radit sudah terbiasa dengan sikap teman-temanya, dan sekarang hubungan Radit dan Azizah semakin dekat.

Keesokan harinya, Radit datang ke rumah Azizah untuk menjemput Azizah guna berangkat ke sekolah bersama.

Tok..tokk..tookk.. Suara ketukan dari pintu rumah Azizah.. Ibu Azizah pun membukakan pintu, dan terlihatlah Radit yang sedang tersenyum.. Radit pun mencium tangan Ibu Azizah, dan mempersilahkan Radit untuk duduk sembari menunggu Azizah bersiap-siap.. "Ayo masuk nak, duduk dulu Azizahnya sedang bersiap-siap… Biar Ibu panggilkan Azizahnya.." ucap sang Ibu disertai senyuman.. "Terima kasih Bu, maaf merepotkan." Balas Radit. Ibunya pun memanggilkan Azizah.

  POV Azizah:

Dikamar Azizah pun terperanjak kaget karna ada yang masuk ke kamarnya tanpa mengetuk pintu dahulu. "Azizah cepat bersiap-siapnya, Radit sudah menunggumu." ucap sang Ibu. "Iyha Ibuku sayank, jangan cerewet atth kalaupun Radit mau nunggu ya biarin..kan aku nggak ada nyuruh dia buat kesini" balas Azizah. "Iya sih, tapi kan kasihan nak Radit kalo nunggu kamu kelamaan"  balas sang Ibu. "Iyha Ibu bawel, ini aku udah siap" balas Azizah lagi.

Azizah pun keluar dari kamarnya dan langsung menuju ke Radit. "So..ngapain kamu pagi-pagi kesini..? ada urusan apa..?" tanya Azizah to the point. "Maaf kalo pagi-pagi aku udah kesini.. soalnya kangen hehee.." canda Radit.. "Ya aku kesini mau jemput kamu lah.. kita berangkat bareng ke sekolahnya.." lanjut Adit. "Eemmt.. iyha deh, bentar ya aku pamit sama Ibu dulu" jawab Azizah.. Azizah pun menuju dapur dimana Ibunya sekarang berada, Azizah pun berpamitan pada Ibunya.. "Bu..Azizah mau pamit berangkat ke sekolah bareng sama Radit ." pamit Azizah pada sang Ibu. "Yaudah Ibu antar sampek depan rumah ajh" Balas sang Ibu.

Azizah pun kedepan bersama Ibunya, dan Radit pun segera berdiri dari duduknya dan berpamitan pada Ibu Azizah. "Bu saya minta izin buat berangkat bareng sama Azizah, soalnya kan searah juga" jelas Radit meminta izin pada Ibunya Azizah.. "Iya nak nggk papa, ati-ati ya di jalan jangan ngebut" nasihat Ibunya Azizah pada Radit.. "Siap Bu, Ibu jangan khawatir tentang itu.. Saya nggk akan ngebut dan saya juga akan menjaga Azizah sebisa saya.." ucap Radit percaya diri.. Tak disadari senyum Azizah pun terukir indah di bibir mungilnya.. "Semoga saja dia akan selalu begini, tidak berubah.." batin Azizah.

"Yaudah kalian berangkat sekarang..jangan sampai telat. Sekolah yang rajin ya." Ucap sang Ibu sambil menyalami Azizah dan Radit . "Iyha Bu.." ucap mereka berdua kompak.. sang Ibu pun tersenyum melihat itu.

Dan berangkatlah mereka berdua menaiki motor Radit, disepanjang perjalanan mereka bercanda gurau layaknya sepasang kekasih biasanya… Tak terasa kalau mereka sudah sampai di sekolahan.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status