Radit dan Azizah

Radit dan Azizah

Oleh:  Rosalina Mohamad  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Belum ada penilaian
14Bab
1.2KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Kisah percintaan antara Azizah dan Radit yang masih duduk dibangku sekolah menengah atas, harus diuji dengan datangnya seseorang dari masa lalu. Akankah mereka dapat mempertahankan hubungan percintaan mereka? Disaat yang berada dimasa lalu datang kembali, merenggangkan hubungan mereka yang semula baik-baik saja. Yang dahulu sedekat urat nadi sekarang sejauh mentari, beberapa ujian datang silih berganti dalam hubungan mereka. Namun karna mereka saling percaya satu sama lainnya ujian yang dating itupun selalu mereka hadapi bersama. Karena makna cinta yang mereka yakini ialah semua masalah yang datang itu harus diselesaikan bersama, harus dihadapi bersama. Karena semua yang dilakukan bersama akan menghasilkan kepuasan dan melatih kebersamaan.

Lihat lebih banyak
Radit dan Azizah Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
Tidak ada komentar
14 Bab
1. Awalnya
Awal kisah dari seorang gadis desa, bernama Azizah Khafidz Sakura. Pagi itu merupakan awal kali ia masuk sekolah kelas X di MA NEGRI yang terletak tak jauh dari rumahnya.Ia berangkat sekolah selalu diantar oleh ayahnya. Gadis yang satu ini memanglah terlihat pendiam, tidak banyak bicara, namun bisa dibilang ia itu tomboi. Lebih banyak berteman dengan anak laki laki, walau ia tahu bahwa ia adalah seorang perempuan.Walau sering bergaul dengan laki laki, namun Azizah bukan tipe gadis yang mudah tertarik dengan laki laki. Sejauh ini dia belum pernah merasa tertarik pada seorang laki laki, hingga akhirnya ia mulai memasuki kelas X.Hari pertama sekolah, yaa seperti biasa cukup melelahkan. Azizah dapat tempat duduk deretan ke-tiga dari depan, mulanya ia hanya duduk sendirian. Dan tak lama kemudian ada murid lain yang juga datang, dan menempati tempat duduk disebelahnya. Bel tanda masuk sudah berbunyi, semua murid pun masuk ke dalam kelas dan segera duduk
Baca selengkapnya
2. Datang Ke Rumah
Maka duduklah aku didepan Radit dan Kenya disebelahku, namun Radit bilang ingin bicara hanya berdua dengan Azizah. Lalu pergilah Kenya, dan Radit pun memulai perbincangan "Maaf, tak seharusnya aku menutupi ini semua darimu. Seharusnya aku berterus terang dengan semua keadaanku." Namun Azizah hanya terdiam sembari menatap mata Radit.Beberepa menit Azizah menatap mata penuh bersalah, mata itupun mulai berkaca-kaca. Melihat itupun Azizah berkata " Untuk apa sedih? Aku tidak apa-apa. Lagi pula akupun bukan siapa-siapamu, dan juga Nela pun lebih dulu mengenalmu dia pun menyayangimu. Kaupun sebaliknya". Mendengar kalimat Azizah, Radit hanya bisa terdiam. "Aku ini bukan siapa-siapamu," tambah Azizah. Raditpun membalas "Aku tidak memilih dia, aku sudah terlanjur nyaman bersamamu (dengan mata berkaca-kaca). Namun Azizah hanya tersenyum tipis dan berkata "Ini hidupmu, ini pilihanmu dan pilihanmu adalah dia. Maka bahagiakanlah dia, dan anggap saja kedekatan kita kemarin ad
Baca selengkapnya
3. Dekat
Azizah hanya bisa diam dan hanya menatap mata Radit yang masih dialiri derasnya air mata. Azizah tak kuasa melihat air mata Radit yang terus mengalir, Azizah mengusap air mata radit dan menorehkan sedikit senyumnya.Senyum Azizah sedikit membuat hati Radit tenang, dan kembali lagi Radit memeluk Azizah pelukan ini lebih erat dari yang tadi dan Aizah pun membalas pelukan itu dengan hangat.Setelah semuanya tenang, Raditpun mohon pamit pada Azizah dan keluarganya. Sebelum Radit berdiri untuk mohon diri pamit pulang, Radit menggenggam tangan Azizah lalu mencium telapak tangan Azizah dan pamit.Setelah itu Azizah kebelakang untuk memanggil orang tuanya karena Radit ingin pamit pulang. Selayaknya seorang tamu biasa, Radit bersalaman pada kedua orang tua Azizah lalu menaiki motornya dan tak lupa ia mengucap salam dan tersenyum melihat Azizah. Radit pun pulang.Dan keesokan harinya semua berjalan bak-baik saja, dalam kehidupan maupun hubungan mereka. Hingga akhir
Baca selengkapnya
4. Bersamanya
"Kamu parkirin motornya, aku tunggu disini ajh"  ucap Azizah.. "Oke..tungguin disini ya jangan kemana-mana" ucap Radit memperingatkan Azizah agar mau menunggunya. "Iyha aku tungguin disini, aku janji nggk akan kemana-mana.. pasti juga aku bakal nungguin kamu kan kita juga sekelas" goda Azizah pada Radit.Radit pun pergi memarkirkan sepeda motornya, setelah selesai memarkirkan motornya Radit pun segera berlari menuju Azizah. Terlihatlah Azizah berdiri sendirian dengan bersedekap tangan didepan dada, senyum Radit pun terlihat. "Uuuhhh manis banget sih kalo lagi gini.." goda Radit. Dan ya godaan itu mampu membuat pipi Azizah memerah bak kepiting rebus karna menahan malu. "Iiihh apaan sih, kamu mau buat aku mati berdiri karna nahan malu apa yaa? Sinis Azizah.. "Eh..nggk lah. Masa iya aku mau bikin calon aku mati duluan..hehee" timpal Radit dengan kekehannya. Mendengar itupun Azizah jadi cemberut dan meninggalkan Radit sendirian, melihat itupun sonta
Baca selengkapnya
5. Pulang Sekolah
Beberapa menit kemudian Mbok Nah datang membawa pesanan Radit tadi, dan meletakkan pesanannya dimeja Radit dan Azizah. "Silahkan dinikmati" ucap Mbok Nah dengan ramah. "Makasih Mbok" balas mereka kompak. Mereka berdua pun memakan pesanan mereka dengan tenang hingga datang seorang perempuan yang pernah dekat dengan Radit, dialah Nela.Rupanya setelah Radit memutuskan untuk memilih Azizah dan meninggalkan Nela, akhirnya Nela pun memutuskan untuk pindah sekolah dimana Radit dan Azizah bersekolah."Hai Radit..hai juga Azizah.." sapa Nela pada keduanya. "Hai..emmt aku udah kenyang nggk selera makan juga. Aku duluan kekelas" kata Azizah seraya bangkit dari duduknya dan meninggalkan Radit serta Nela berdua saja. "Bagus deh, akhirnya sadar diri juga" sinis Nela saat melihat Azizah pergi dengan wajah masamnya. "Maksud loe apaan dateng-dateng kesini gangguin acara makan gue sama Azizah" sungut Radit pada Nela, karna mengganggu acara makannya bersama Azi
Baca selengkapnya
6. Parkiran
Radit menarik pergelangan tangan Azizah menuju parkiran, Nela yang melihatnya pun langsung menyusul keduanya. Setelah sampai parkiran Nela langsung menggenggam tangan Radit manja. " Dit aku pulang bareng kamu ya?" tanyanya dengan manja. "Aku kan nggk ada yang jemput" tambahnya lagi. "Punya kaki kan..?jalan kaki aja, manja banget" timpal Radit. Seketika Nela mengerucutkan bibirnya sebal. Saat itu juga Radit menyuruh Azizah segera naik ke motornya, dan Azizah yang ingin naik ke motor Radit pun dicekal tangannya oleh Nela dan langsung saja membuat Azizah berbalik. "Kenapa.?" Tanya Azizah polos. "Loe itu siapanya Radit sih berani banget deket-deket Radit, inget loe itu cuma orang ketiga dalam hubungan gue dan Radit." Ucap Nela dengan sinis. "Maaf tapi waktu itu aku nggk tau kalo Radit udah sama kamu, dan waktu aku udah tau aku juga udah ninggalin Radit tapi Raditnya yang lebih milih aku dari pada kamu." Jelas Azizah panjang kali lebar.Ucapa
Baca selengkapnya
7. Teror Chat
"Eh, baru aja Azizah mau bantuin nyiapin makanannya ternyata udah siap aja." Ucap Azizah cengengesan. "Udah duduk aja cepet makan nggk usah basa basi." Sindir Ibunya. Mereka berdua pun makan dengan tenang tanpa ada yang bersuara. Jika kalian menanyakan tentang keberadaan Ayah nya Azizah, beliau sedang bekerja diluar kota dan hanya pulang 2 bulan sekali.Selesai makan pun Azizah segera membantu Ibunya untuk mencuci peralatan makan mereka. Selesai membersihkan semuanya Azizah berpamitan pda Ibunya untuk kembali ke kamarnya dan diangguki oleh sang Ibu.Didalam kamar pun Azizah sibuk membuka kembali materi yang dijelaskan oleh gurunya tadi di sekolah. Beberapa menit kemudian suara adzan maghrib pun berkumandang, dengan segera Azizah menutup semua bukunya dan pergi menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu.Setelah itu Azizah mengambil dan mengenakan mukenanya, lalu sebagai kewajiban seorang muslim Azizah pun mendirikan sholat maghrib. Selesa
Baca selengkapnya
8. Peringatan Nela
Tok..tok..took.. suara pintu diketuk. Karena Azizah belum selesai dengan makanannya maka Ibunya yang membukakan pintu."Assalamu'alaikum Bu." Salam Radit setelah melihat pintu dibuka oleh Ibunya Azizah dan Radit langsung saja mencium tangan Ibunya Azizah. "Wa'alaikumussalam, masuk dulu nak sarapan bareng Azizah juga masih sarapan." Tawar sang Ibu. Tawaran itupun diangguki oleh Radit, dan mereka berdua pun masuk kedalam."Bu aku udah selesai sarapannya, Radit nggk usah diajak sarapan pastinya dia udah sarapan tadi dirumahnya." Ucap Aziah. "Emmt iya Bu, Azizah bener. Kita pamit langsung berangkat saja ya Bu." Ucap Radit. Setelah itupun Azizah dan Radit berpamitan pada sang Ibu untuk berangkat ke sekolah.Selama diperjalanannya, Azizah dan Radit hanya diam saja tidak ada yang berbicara. Hingga setibanya di sekolah pun mereka juga tak kunjung berbicara, saat Azizah ingin melangkah meninggalkan Radit sendirian saat itu juga Radit menahan Azizah dengan cara menahan ta
Baca selengkapnya
9. Kiss
Karena geram mendengar ucapan Azizah, Radit pun ingin melangkah keluar untuk mencari Nela tapi ditahan oleh Azizah. "Udah biarin aja." Ujar Azizah. "Yaudah kamu ganti baju dulu, aku anter ketempat ganti. Lumayan disana kan ada seragam yang disiapin buat hal darurat." Ucap Radit dan diangguki oleh Azizah.Skip>>Setelah mengganti pakaiannya, Radit mengajak Azizah pergi ketaman belakang sekolah. Setibanya mereka disana, mereka berdua lebih memilih duduk dihamparan rumput hijau dibawah pohon yang rindang. Radit pun tidur dipangkuan Azizah, dan memulai perbincangan. "Harusnya tadi itu kamu biarin aku bales Nela, berani banget dia bikin kamu menggigil kayak gitu." Kesal Radit. "Nggk usah difikirin, udah jadi resiko aku juga karena masih mertahanin kamu." Ucap Azizah sambil mengelus kepala Radit dengan lembut. "Kamu masih kedinginan?" tanya Radit. "Sedikit kok." Singkat Azizah. Mendengar itupun Radit bangkit dan duduk didepan Azizah. "Sini aku
Baca selengkapnya
10. Ayah Pulang
Diruang makan pun sudah terlihat sang Ibu dan Radit yang sedang duduk serta bercanda gurau, melihat Azizah dating pun mereka terdiam. "Udah dateng juga, kita makan sekarang kasihan Radit udah kelaparan." Ucap sang Ibu. Azizah pun hanya mengangguk dan segera duduk disamping Radit. Mereka bertiga makan dengan tenang bagaikan keluarga yang harmonis, hingga suara pintu diketuk terdengar. Tokk…ttoookk..tookk… "Biar Ibu saja yang membukanya, kalian lanjut makannya aja." Ucap sang Ibu saat melihat Azizah ingin beranjak bangkit. Ibu Azizah pun pergi membukakan pintu, dan terkejut melihat sang suami ada didepan pintu. "Ya ampun Ayah, koku dah pulang bukannya masih 3 hari lagi ya. Mana nggk ngabarin Ibu juga, kenapa?" tanya sang istri. "Maafin mas sayank, lagian mas mau bikin kamu terkejut senang." ucap Ayahnya Azizah. "Yaudah mas masuk dulu didalam sedang ada tamu." ucap sang istri dan suaminya pun mengikutinya dari belakang.A
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status