Share

Menyakitkan

Naya berjalan tergesa. Ketika ia mau masuk melihat seseorang yang tengah berdiri di beranda rumah. Ternyata Satpam.

"Baru pulang, Non?" tanyanya seraya membukanya pintu gerbang.

"Iya, Pak."

Naya berjalan masuk, membuka pintu rumah terlihat sepi. Tanpa sadar Naya menggeleng membayangkan reaksi Raja tadi pagi.

"Non."

"Mbak Nur, ngapain sih disitu kaget tahu." Jelas Naya kaget saat melihatnya tiba-tiba mendekati.

"Eh itu, Tuan Raja gak mau makan juga minum obat, Non."

"Mirip anak kecil saja, sih. Dimana Non Hani?" tanya Naya.

"Pergi sama, Nyonya. Non."

Naya menyuruhnya membawakan belanjaannya. Naya langsung berjalan ke arah kamar Raja ditemani Darti. Saat mereka masuk laki-laki itu duduk di depan leptopnya.

"Permisi, Tuan."

Laki-laki itu tak menghiraukan.

"Tuan." Panggil Naya lagi.

"Aku ngak mau makan!"

Naya memalingkan wajah. "Tapi, Tuan harus minum obat."

"Ngak mau."

Naya dan Bibi saling tatap.

"Gini deh kita makan martabak ini ya sama-sama, Tuan? Biasanya sih saya habiskan s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status