Share

Bab 62

"Aku hanya ingin mentraktirmu makan siang sebagai ucapan terima kasih. Aku juga mau minta maaf atas kelakuan putraku."

"Nggak perlu. Lagian, aku juga nggak memasukkannya ke dalam hati."

"Itu karena kamu murah hati, tapi kalau aku nggak mentraktirmu, aku akan merasa nggak enak."

Setelah dipikir-pikir, lagi pula Tobi juga tidak ingin tinggal di rumah Keluarga Lianto, jadi dia menyetujuinya, "Oke. Aku akan ke sana nanti."

"Oke. Kalau begitu, kujemput kamu siang ini?"

"Nggak perlu. Kirimkan saja alamatnya."

Hendro segera mengirimkan alamat Gedung Antasari kepada Tobi.

Meskipun sang istri mengakui kesalahannya kepada Hendro, dia tetap tidak setuju dengan sikap suaminya yang begitu menghormati Tobi. Dia pun berkata, "Meski dia banyak membantu kita, kamu juga nggak perlu seperti itu. Lagian, kamu juga termasuk pemimpin nomor dua di Kota Tawuna ini."

Putranya, Yanuar, juga berada di sana. Hatinya makin kesal mendengarnya, tetapi setelah kejadian tadi malam, dia tidak berani bicara terlalu bany
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status