Namun, di kala Jessi merasa terharu, dia masih teringat dengan hal yang lebih menakutkan lagi. Berdasarkan kekuatan Kak Tobi, jika ahli bela diri Sekte Suganda mengambil tindakan, dia pasti akan mati."Kak Tobi ...."Jessi buru-buru berkata, "Cepat pergi. Ini bukan tempat yang seharusnya kamu datangi."Tobi menggelengkan kepalanya dan berkata, "Ada alasan aku datang jauh-jauh ke sini. Mana mungkin aku kembali sendirian?""Sekalipun pergi, kita juga harus bersama."Jessi sangat tersentuh saat mendengar kata-kata ini. Meski harus mati sekarang, dia juga rela. Namun, ini bukan saatnya Kak Tobi bicara seperti itu. Kalau ketahuan sama yang lain, dia pasti akan mati.Saat dia hendak berpura-pura memutuskan hubungan.Namun, dua murid Keluarga Suganda yang menjaga Jessi sudah geram dan berkata dengan suara lantang, "Bocah, nyalimu hebat juga. Beraninya kamu menaruh perasaan pada Nyonya Muda kami. Tampaknya kamu sudah bosan hidup."Ketika Jessi mendengar itu, dia buru-buru berkata, "Nggak, dia
Berbicara sampai di sini, Tobi langsung berhenti. Mengapa dia memberi tahu Jessi tentang masalah ini? Jangan-jangan dia ingin membandingkan dirinya dengan Evan? Bukankah dia sedang mencari masalah sendiri?Benar saja. Saat mendengar itu, Jessi juga terkejut. Matanya tampak berbinar-binar, tetapi dia tersadar kembali dan segera berkata, "Tak peduli apa pun itu, Kak Tobi, kamu benar-benar hebat. Sebelum mereka keluar, cepat kabur dari sini.""Kalau nggak, aku ikut bersamamu."Dia berpikir, kalau dia pergi, Evan mungkin tidak berani mengambil tindakan kepada Keluarga Yusnuwa. Andai Keluarga Yusnuwa hancur, Jessi tidak akan bisa dikendalikan olehnya lagi. Sekalipun harus mati, dia juga tidak akan membantunya.Namun, Tobi menggelengkan kepalanya dan berkata, "Sudah terlambat untuk kabur sekarang."Benar saja. Begitu dia selesai berbicara, sekelompok pria yang berjumlah dua puluh orang telah muncul di depan pintu. Semuanya tampak begitu luar biasa. Jelas-jelas, mereka semua punya keahlian ya
"Kak Tobi, kekuatanmu sudah sampai di tingkat mana?" tanya Jessi masih dengan ekspresi terkejut.Tobi tersenyum tipis, kemudian berkata, "Coba kamu tebak!"Jessi merasa Kak Tobi sedang menggodanya. Untuk sesaat, dia bahkan lupa tempat ini sangat berbahaya. Wajahnya memerah dan berkata dengan manja, "Mana mungkin aku bisa menebaknya.""Tobi!"Di saat ini, terdengar suara dingin yang memanggilnya. Dia tak lain adalah Evan, tuan muda dari Sekte Suganda. Selain itu, masih ada beberapa ahli bela diri di sampingnya, termasuk Faid, ahli bela diri setingkat Guru Besar.Mata lawan menatap tajam Tobi."Bagus, akhirnya ketua kalian muncul juga."Tobi tersenyum dan berkata dengan nada datar "Evan, sudah kuperingatkan sebelumnya, lepaskan Jessi, tapi sepertinya kamu hanya anggap itu angin lalu. Jadi, aku terpaksa datang ke sini.""Lancang!""Tobi!""Kamu pikir kamu siapa? Pecundang tak berguna sepertimu masih berani lancang kepadaku," ucap Evan dengan geram.Matanya menatap dingin Tobi, yang tangan
"Apa sulitnya menaklukkan bocah kecil sepertimu? Biarlah aku yang menanganimu."Begitu selesai berbicara, seorang tetua keluar dari belakang Evan. Dia sudah berada di tingkat akhir Kekuatan Transformasi. Kekuatannya sudah termasuk hebat. Biasanya, dia juga kesulitan menghadapinya.Evan tidak menyangkal kali ini. Dia sudah mendengar tentang kekuatan Tobi. Mungkin ahli bela diri Kekuatan Transformasi tingkat akhir bisa menaklukkannya.Jessi tampak gugup.Namun, Tobi menggelengkan kepalanya dan berkata dengan nada menghina, "Kamu nggak akan bisa menandingiku!""Arogan sekali!"Tetua itu tampak geram. Tubuhnya mengeluarkan aura yang bersinar, kemudian tangan kanannya membentuk kail elang. Dia terlihat begitu mendominasi, bergerak cepat ke arah Tobi dengan aura membunuh yang kuat.Namun, Tobi hanya berdiri tegak di sana dan berkata dengan tenang, "Kembalilah." Begitu selesai berbicara, kekuatan menakutkan keluar dari tangannya.Menghadapi lawan kecil seperti ini, dia tidak butuh banyak usah
"Selanjutnya!"Begitu mendengar kata itu, ekspresi Evan dan lainnya langsung berubah. Memang benar, tindakan Tobi barusan telah membuat mereka terkejut, tetapi Sekte Suganda sangatlah berkuasa. Mana mungkin mereka bisa menerima penghinaan seperti itu?"Lancang!""Biar aku yang menghadapimu!"Selesai berbicara, Faid pun melangkah ke depan. Seluruh tubuhnya mengeluarkan aura yang mengerikan, membentuk momentum yang sangat besar.Jessi juga merasakan momentum mengerikan itu, tetapi tak lama kemudian, dia kembali rileks karena Tobi telah membantunya memblokir tekanan itu.Dia buru-buru mengingatkan, "Kak Tobi, itu Tetua Faid dari Sekte Suganda. Dengar-dengar, dia seorang ahli bela diri Guru Besar. Kemampuannya sangatlah menakutkan. Kamu pasti nggak bisa mengalahkannya, ayo cepat pergi."Memang benar, tindakan Kak Tobi barusan sangat menakjubkan, tetapi tetua di hadapan mereka saat ini adalah ahli bela diri yang kekuatannya setingkat Guru Besar.Bisa dikatakan, Guru Besar termasuk ahli bela
Luar biasa sekali.Faid juga merasakan kekuatan menakjubkan itu telah mendatangkan bencana baginya. Tanpa sadar, seteguk darah keluar dari mulutnya, bahkan dia juga mundur lebih dari sepuluh langkah.Padahal dia telah menggunakan taktik paling hebat yang dimilikinya dan juga mengerahkan seluruh kekuatannya.Tak disangka, kekuatannya bahkan tidak memberikan dampak apa pun kepada lawan, apalagi mundur selangkah pun.Hanya dengan satu gerakan, dia langsung kehilangan kemampuan bertarungnya. Sekalipun mengambil tindakan lagi, juga tidak ada gunanya lagi. Dia hanya akan memperparah luka, bahkan nyawanya juga mungkin akan dipertaruhkan.Sebaliknya, lawan masih terlihat santai dan tenang. Sepertinya dia tidak terpengaruh sedikit pun."Ke ... kekuatanmu sudah mencapai tingkat akhir Guru Besar?"Sorot mata Faid memperlihatkan kilatan ketidakpercayaan. Kalau bukan Guru Besar tingkat akhir yang sangat kuat, kemampuannya tidak akan sehebat itu.Bagaimana dia bisa menahan serangan dengan begitu mud
Saat itu, Faid masih tengah menahan cedera yang barusan dialaminya. Dari luar, dia memang terlihat seperti normal seperti biasanya. Namun, ketika mendengar perintah itu, dia langsung tercengang.Apa?Ingin dia menghabisi bocah itu?Padahal, dia barusan telah mengerahkan seluruh kekuatan untuk menyerangnya, tetapi lawan justru tidak terluka sedikit pun. Sebaliknya, nyawanya hampir terbunuh di sana.Tobi juga tertegun. Akhirnya dia mengerti mengapa Rama begitu arogan. Ternyata dia masih belum memahami situasi yang terjadi. Dia langsung memperlihatkan senyum sinis di wajahnya.Ketika mendengar perkataan ayahnya, Evan juga tercengang. Dia baru sadar, ternyata ayahnya tidak mengetahui situasi yang telah terjadi sebelumnya. Tidak heran, lantaran semuanya terjadi begitu cepat.Dia buru-buru menjelaskan, "Tetua Faid baru saja turun tangan, tapi dia bukan tandingannya Tobi.""Apa!""Mana mungkin!"Rama langsung bertanya dengan kaget, "Berapa banyak gerakan yang digunakannya? Seratus gerakan ata
"Baik, sebelah sini," ucap Rama. Dia sudah memberi isyarat kepada anak buahnya untuk melapor kepada tetua utama Sekte Suganda lebih dulu dan menceritakan situasi yang terjadi.Tobi tentu saja sudah tahu masalah itu, tetapi dia juga tidak terlalu ambil pusing. Tidak peduli strategi seperti apa yang mereka susun, semuanya pasti akan musnah di bawah kekuatannya.Sebaliknya, Jessi tampak gugup dan berbisik pelan, "Kak Tobi, tetua utama Sekte Suganda sangatlah hebat. Dengar-dengar beliau sudah akan menjadi tak terkalahkan.""Nggak apa-apa. Percayalah kepadaku.""Ya!"Setelah kejadian hari ini, Jessi baru sadar dirinya terlalu memandang rendah kekuatan Kak Tobi. Ternyata, Kak Tobi jauh lebih kuat dari yang dia bayangkan.Bahkan, Tobi sama sekali tidak takut menghadapi Sekte Suganda yang memiliki kekuatan menakutkan itu. Sebaliknya, ayahnya malah tunduk di hadapan Sekte Suganda dan tidak berani berbuat apa-apa.Dulu dia sempat mengira kemampuan Kak Tobi tidak sebaik keluarganya, tetapi sekara