Saat itu, Faid masih tengah menahan cedera yang barusan dialaminya. Dari luar, dia memang terlihat seperti normal seperti biasanya. Namun, ketika mendengar perintah itu, dia langsung tercengang.Apa?Ingin dia menghabisi bocah itu?Padahal, dia barusan telah mengerahkan seluruh kekuatan untuk menyerangnya, tetapi lawan justru tidak terluka sedikit pun. Sebaliknya, nyawanya hampir terbunuh di sana.Tobi juga tertegun. Akhirnya dia mengerti mengapa Rama begitu arogan. Ternyata dia masih belum memahami situasi yang terjadi. Dia langsung memperlihatkan senyum sinis di wajahnya.Ketika mendengar perkataan ayahnya, Evan juga tercengang. Dia baru sadar, ternyata ayahnya tidak mengetahui situasi yang telah terjadi sebelumnya. Tidak heran, lantaran semuanya terjadi begitu cepat.Dia buru-buru menjelaskan, "Tetua Faid baru saja turun tangan, tapi dia bukan tandingannya Tobi.""Apa!""Mana mungkin!"Rama langsung bertanya dengan kaget, "Berapa banyak gerakan yang digunakannya? Seratus gerakan ata
"Baik, sebelah sini," ucap Rama. Dia sudah memberi isyarat kepada anak buahnya untuk melapor kepada tetua utama Sekte Suganda lebih dulu dan menceritakan situasi yang terjadi.Tobi tentu saja sudah tahu masalah itu, tetapi dia juga tidak terlalu ambil pusing. Tidak peduli strategi seperti apa yang mereka susun, semuanya pasti akan musnah di bawah kekuatannya.Sebaliknya, Jessi tampak gugup dan berbisik pelan, "Kak Tobi, tetua utama Sekte Suganda sangatlah hebat. Dengar-dengar beliau sudah akan menjadi tak terkalahkan.""Nggak apa-apa. Percayalah kepadaku.""Ya!"Setelah kejadian hari ini, Jessi baru sadar dirinya terlalu memandang rendah kekuatan Kak Tobi. Ternyata, Kak Tobi jauh lebih kuat dari yang dia bayangkan.Bahkan, Tobi sama sekali tidak takut menghadapi Sekte Suganda yang memiliki kekuatan menakutkan itu. Sebaliknya, ayahnya malah tunduk di hadapan Sekte Suganda dan tidak berani berbuat apa-apa.Dulu dia sempat mengira kemampuan Kak Tobi tidak sebaik keluarganya, tetapi sekara
"Anak Muda, kalau kamu minta maaf sekarang dan nggak mencampuri urusan Sekte Suganda lagi, aku mungkin bisa melepaskan nyawamu," ucap Tetua Akmal dengan dingin.Tobi masih tenang dan berkata dengan nada mengejek, "Haha. Hanya berdasarkan orang-orang ini?""Kamu terlalu meremehkan mereka." Tetua Akmal mencibir dan berkata, "Maju sekarang juga!"Begitu mendengar perintah itu, keempat orang langsung mengangkat tangan mereka tanpa suara. Dalam sekejap, tangan mereka masing-masing telah memegang pisau panjang. Mereka kemudian membentuk sebuah formasi.Keempat orang ini semuanya merupakan ahli bela diri Kekuatan Transformasi tingkat puncak. Guru Besar mana pun bisa menaklukkan mereka dengan mudah.Namun, saat ini, keempat orang itu bergabung, kemudian membentuk sebuah kekuatan yang sangat besar.Setidaknya, Faid tahu dirinya tidak akan bisa menghadapinya. Tak disangka, ada formasi yang begitu hebat, bahkan bisa dengan cepat meningkatkan kekuatan seseorang.Ada kilatan keterkejutan melintas d
Namun, dia tidak takut. Lagi pula, tubuhnya kebal terhadap semua racun. Itu sebabnya, dia masih begitu santai dan tidak repot-repot menangkalnya."Kenapa? Kamu sudah merasakannya?"Tetua Akmal tersenyum sinis."Empat orang tadi."Tobi tiba-tiba menyadari sesuatu dan berkata dengan nada dingin, "Kamu nggak menggunakan keempat orang itu untuk membunuhku, tapi kamu sengaja membuatku lengah selama bertarung, kemudian perlahan meracuniku, 'kan?""Benar! Hanya berdasarkan empat orang itu, mana mungkin mereka bisa mengancam nyawamu?""Bagaimanapun juga, kamu adalah Raja Naga baru dari Sekte Naga. Tak kupungkiri, reaksimu memang sangat cepat, sayangnya kamu terlalu percaya diri."Tetua Akmal memasang senyum sinis dan terlihat bangga.Begitu kata-kata itu dilontarkan, semua orang tercengang.Terutama Rama dan yang lainnya. Apa maksud perkataan barusan? Tobi itu Raja Naga baru dari Sekte Naga?Mereka sama sekali tidak tahu hal ini. Bagaimana Tetua Akmal bisa tahu?Jika tahu Tobi itu Raja Naga ba
Di bawah tatapan semua orang, Tetua Akmal langsung mencengkeram Evan dengan tangan kanannya. Kemudian dia menggunakan Teknik Gelap dan mulai menyerap energi sejati milik Evan.Tobi terpana. Apa yang dia lakukan? Alih-alih membereskannya, dia malah menyerang orangnya sendiri?Ekspresi Rama dan Faid juga berubah drastis. Mereka terkejut sekaligus marah. Apa yang dilakukan Tetua Akmal? Bagaimanapun juga, Evan itu putra kesayangannya Rama.Wajah Evan berubah pucat, lalu berteriak ketakutan, "Tetua Akmal, apa yang kamu lakukan?""Huh! Sudah berapa lama Jessi tinggal di Sekte Suganda, tapi kamu masih belum menyerap Energi Sembilan Bulan miliknya dan menerobos ke alam Guru Besar?""Aku sudah memberimu kesempatan, tapi kamu malah menyia-nyiakannya begitu saja. Apa gunanya aku mempertahankan nyawamu di sini?" ucap Tetua Akmal dengan dingin. Ada aura membunuh yang kuat terpancar keluar dari sekujur tubuhnya."Ja ... jangan! Aku akan berusaha lagi. Begitu lewat hari ini, aku akan menyerap energin
Itu sebabnya, dia menggunakan energi sejati milik Evan untuk menerobos.Sebenarnya, saat mengajarkan Teknik Mendominasi kepada Evan, dia sama sekali tidak berniat untuk menyerap energinya, melainkan hanya ingin melatihnya. Suatu hari nanti, dia akan menggunakan Teknik Gelap tingkat tertinggi untuk mengambil alih tubuhnya.Saat itu, dia tidak perlu mengkhawatirkan tubuh tua dan rapuh miliknya, yang mana bisa mati kapan saja.Alasan dia berubah pikiran dan mengambil tindakan kepada Evan adalah dia telah menemukan tubuh yang lebih baik. Kemunculan Tobi telah membuatnya mengubah rencananya.Dia menguras habis energi sejati milik Evan. Setelah itu, barulah dia bisa menerobos tingkat tertinggi Teknik Gelap, kemudian dia akan mengambil alih tubuh Tobi. Terakhir, dia akan menggunakan tubuh Tobi untuk menyatu dengan Jessi dan menyerap Energi Sembilan Bulan miliknya.Bukankah rencana ini sangat sempurna? Dia akan segera menjadi ahli bela diri paling menakutkan di dunia ini.Saat itu, sekalipun H
"Kak Tobi, apa yang harus kita lakukan? Bagaimana kalau kita kabur saja?" tanya Jessi dengan panik. Dia tahu Kak Tobi sudah terjebak, apalagi Tetua Akmal bukanlah tandingan mereka.Tobi menggelengkan kepalanya dan berkata, "Nggak ada gunanya kita kabur."Kali ini, dia hanya bisa menyalahkan diri sendiri karena terlalu percaya diri. Menurutnya, dengan kekuatannya yang dimilikinya sekarang, apalagi setelah mencapai tingkat puncak Guru Besar, dia sudah mampu menghancurkan seluruh Sekte Suganda.Dia tidak terlalu khawatir dengan kekuatan Tetua Akmal. Lantaran dia tahu Tetua Akmal tidak hanya mengandalkan dirinya sendiri untuk menerobos, jadi kekuatan bertarungnya seharusnya tidak sekuat itu."Benar! Seperti yang diharapkan, Raja Naga memang sadar diri."Begitu selesai berbicara, Tetua Akmal langsung berdiri. Saat ini, auranya terlihat begitu luar biasa, bahkan lebih dingin dan menakutkan dari sebelumnya.Padahal dia baru saja menyerap energi sejatinya Evan, tetapi dia masih terlihat sepert
Jessi juga cemas dan buru-buru berkata, "Kak Tobi, jangan pedulikan aku. Cepat kabur dari sini. Asalkan kamu selamat, kelak kamu pasti bisa menyelamatkanku.""Kabur? Kamu kira aku akan melepaskannya begitu saja?"Tetua Akmal berkata sambil mendengus dingin, "Tobi, apa kamu merasa dirimu paling pintar? Kamu kira aku nggak tahu kamu sedang mengulur waktu?"Mendengar itu, ekspresi Tobi langsung berubah, seolah-olah hal yang dia sembunyikan telah terbongkar sepenuhnya."Haha. Makin kamu melawannya, kamu akan makin terjerumus ke dalam, 'kan? Kalau tebakanku nggak salah, sekarang kamu bahkan bisa ditaklukkan oleh ahli bela diri tingkat Guru Besar biasa."Tetua Akmal memasang ekspresi bangga, apalagi saat melihat ekspresi Tobi yang berubah, dia makin yakin akan hal itu.Mendengar kata-kata itu, Jessi makin putus asa dan berkata, "Kak Tobi, maaf. Akulah yang mencelakaimu."Faid juga tampak putus asa.Harapan terakhir mereka sudah pupus. Meski harapan itu tadinya begitu tipis, setidaknya mereka