Share

83. Kecewanya Hera

Hera duduk termenung di ruangannya dengan pikirannya yang kosong. Perempuan itu tidak melakukan apa-apa namun kepalanya sibuk dijejali banyak pertanyaan yang mengganjal. Tatapannya terpaku pada sebuah boks di hadapannya, ucapan Nadine tadi kembali membayang di pikirannya.

“Maksud kamu apa? Saya nggak ngerti.”

“Kalau kamu pikir kamu memang istimewa di mata Mas Ikarus, kamu salah besar. Jangan terlalu percaya diri sebelum kamu tahu yang sebenarnya.”

“Jangan bertele-tele. Saya nggak punya waktu banyak untuk menanggapi hal-hal yang nggak penting.”

“Di dalam boks itu, ada sebuah cincin. Cincin itu pemberian dari Mas Ikarus sebagai pengikat hubungan kita.”

Hera tersenyum kecil, terlihat tak gentar dengan tatapan penuh intimidasi Nadine. “Itu dulu. Sebelum kamu menikah dengan pria lain. Kalau sekarang, saya yakin kalau dia mencintai saya. Kamu lupa kalau perasaan orang mudah berubah, kan? Pun dengan Ikarus.”

“Tadinya begitu… saya bahkan sudah hampir menyerah dan melepaskan Mas Ikarus untuk k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status