Share

90. Ngidamnya Hera

[Heraia Cassandra: Tiba-tiba aku pengen makan ramen siang-siang gini berdua sama kamu, coba. Makan siang di luar, yuk?]

[Heraia Cassandra: Ih, kok nggak dibalas? Sibuk ngapain, sih?]

“Sampai di sini ada pertanyaan?” Ikarus menghela napas pendek begitu tatapnya terpaku pada pesan-pesan dari istrinya yang muncul di layar. “Kalau nggak ada, kita akhiri meeting siang ini. Thank you.”

[Masih presentasi, Sayang. Sebentar, ya?]

[Heraia Cassandra: Masih lama banget, nih? Berapa menit lagi? Ini anak kamu yang minta, lho. Buruan bisa, nggak?]

Ikarus mengembuskan napas perlahan saat peserta meeting mulai meninggalkan ruangan. Ikarus sibuk mengetikkan pesan balasan untuk Hera saat Ares bersuara.

“Kenapa, sih? Ada masalah?”

“Hera ngidam ramen siang-siang gini.” Ikarus menghela napas. “Mana sejam lagi gue meeting sama Pak Dirga pula. Lo gantiin gue ya, Res.”

“Emang setan nggak tahu diri. Ini bosnya siapa, sih?”

Ikarus tergelak. “Sorry, Res. Sumpah! Lo tahu sendiri kalau Hera lagi pengen sesuatu dan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status